Satu Jembatan Ambruk, Rumah Warga Ibukota Bobong Terendam Banjir, Akibat Gempa Bumi di Pulau Taliabu

Berita Sidikkasus.co.id

BOBONG,- Gempa Tektonik M4,2 Pulau Taliabu Sempat Membuat Paniknya Warga Masyarakat. Rabut, 27 Juli 2022 pukul 16.22.29 Wit.

Dimana berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M4,2. Episenter terletak pada koordinat 2,04° LS-124,45° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 15 km Selatan Taliabu pada kedalaman 10 km.

Berdasarkan laporan dari BMKG Pastikan informasi resmi bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.ternate, 27 Juli 2022 yang di sampaikan lansung oleh Kepala Stasiun Geofisika Ternate Andri Wijaya Bidang, S.Si., M.Si. siang tadi.

Yang mana BMKG juga telah menjelaskan Jenis dan Mekanisme Gempabumi yang terjadi di laut selatan Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara berdasarkan hasil pantauan BMKG, serta memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal dan Alhamdulillah tidak berpotensi TSUNAMI.

Selain itu, sejumlah Rumah Warga Ibu kota Bobong Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara (Malut) diterjang banjir dan Satu buah Jembatan darurat di desa Kilong ambruk total. Rabu 27 Juli 2022, malam, sekira pukul 23.30 Wit.

Diketahui Air meluap pesat ke pemukiman warga hingga ke ruas jalan raya. Luapan air di Dusun Fangahu, Desa Bobong, terus terjadi peningkatan hingga mencapai lutut orang dewasa.

Informasi masyarakat setempat di lokasi, beberapa warga telihat mengangkat barang-barang milik mereka untuk diamankan.

Peristiwa ini juga terjadi di Desa Wayo, rumah warga setempat terendam banjir sejak sore hingga malam tadi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taliabu melaporkan belasan rumah warga yang terdampak akibat luapan air tersebut.

“Wayo sekitar 10 (Unit rumah), Bobong sekitar 5 (Unit rumah),” kata Kepala BPBD Taliabu, Sutomo Teapon, diterima media, lewat keterangan tertulis.

BPBD Taliabu memantau sebagian warga yang terdampak mengungsi ke rumah keluarga.

“Yang lain air sudah turun, jadi sudah di rumah masing-masing,” ujarnya.

Sutomo menjelaskan, banjir terjadi diikuti dengan hujan lebat dan akan pulih ketika hujan berhenti.

“Iya pasti banjir tapi setelah hujan stop, maka airnya juga turun,” imbuhnya.

Sementara itu, hujan lebat diprediksi akan terjadi pada malam ini. Karena itu, BPBD Taliabu meminta warga tetap waspada.

“Perkiraan masih tetap hujan. Tetap waspada,” pinta Sutomo. ( Jek/Redaksi)

Komentar