Berita sidikkasus.co.id
BOBONG – Peralihan Pengelolaan Urusan Pendidikan Menengah (SMA/SMK/Sederajat) menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi selama beberapa tahun terakhir ini ternyata belum berdampak baik terhadap Peningkatan efektifitas Pendidikan di SMA Negeri 1 (SMANSA) Taliabu Barat (Talbar) sebagai satu – satunya sekolah menengah atas terkemuka di pulau Taliabu yang saat ini telah menjadi sekolah terfavorit di ibukota Kabupaten Pulau Taliabu, yang hingga saat ini masih tergenangi air setinggi betis dikala hujan. bahkan hal serupa juga terjadi disekolah SMK faforirit Taliabu yang bersebelahan dengan SMANSA.
Terbukti, hingga saat ini, lingkungan Smansa talbar dan SMK yang berada di Bobong ibukota kabupaten Pulau Taliabu masih terus terendam saat hujan maupun sesudahnya.
Kondisi ini tidak hanya terjadi berminggu – minggu saja, sebab dalam keadaan tertentu genangan air setinggi betis dan lutut orang dewasa dilingkungan kedua sekolah favorit itu dapat terjadi berbulan – bulan disaat musim penghujan.
Kondisi ini, tidak hanya berakibat fatal terhadap efektivitas pendidikan di kedua sekolah tersebut saja, sebab genangan air yang terjadi berlarut- larut telah menuai keluh kesah para orang tua wali murid maupun masyarakat luas, termasuk organisasi kemasyarakatan.
Salah satunya adalah Satuan Pelajar Dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Pulau Taliabu, Farik Ibrahim yang menilai pemerintah provinsi sangat lamban dalam merespon peningkatan efektivitas pendidikan yang layak dikabupaten pulau Taliabu, terutama Smansa Bobong Dan SMK Bobong yang hingga hari ini masih dibiarkan terus tergenang sehingga berdampak buruk terhadap efektivitas pendidikan dan pengajaran di kedua sekolah favorit itu.
” Tentu kami turut memprihatinkan kondisi SMK dan SMA di ibukota kabupaten Pulau Taliabu karena pada waktu tertentu, khususnya dimusim hujan proses belajar mengajar dikedua sekolah itu sudah sering terganggu akibat tergenangi air yang berlarut larut, hal ini tidak bisa dibiarkan oleh pemerintah provinsi yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh karena ini sangat menggangu ade ade dorang pe kegiatan belajar maupun hak untuk mendapatkan pendidikan ditempat dan situasi yang layak” ujar Farik Ibrahim kepada media (17/9) di bobong kemarin.
menurut farik, peralihan kewenangan pendidikan sekolah menengah/sederajat ditingkat provinsi yang sudah berlangsung beberapa tahun ini mestinya sudah berdampak terhadap efektivitas pendidikan SMK maupun SMA dan sederajat.
” Kan bukan baru setahun dialihkan ke Pemprov, seharusnya sekarang sudah ada peningkatan efektivitas pendidikan, terutama situasi dan lingkungan pendidikan di SMA dan SMK di ibukota kabupaten yang selama ini selalu diwarnai dengan genangan air. Karena ini sangat menggangu efektifitas belajar disekolah” jelasnya.
Farik Berharap, Pemprov Malut, melalui Dikjar Propinsi segera memberikan perhatian yang serius terhadap peningkatan mutu dan efektivitas pendidikan serta pengajaran di SMA/SMK dipulau taliabu, terutama sekolah sekolah favorit di Bobong yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
“Saya harap, Pemprov segera memberikan perhatian serius terhadap efektivitas belajar disekolah Smansa bobong dan SMK bobong yang selalu saja tergenangi air, Paling tidak halaman kedua sekolah ini sudah harus di timbun, agar para siswa dan para tenaga pengajar pun mendapatkan hak untuk bisa belajar dan mengajar di tempat yang layak, yang sudah dirasakan oleh sekolah sekolah lainnya di maluku utara” tegasnya.
Amatan media ini dikedua sekolah favorit di ibukota Kabupaten Pulau Taliabu itu siang kemarin, genangan air dilokasi SMA 1 Bobong telah mengering, namun dipenuhi tumbuhan rumput liar , sementara dilingkungan SMK bobong , sebagian masih terdapat genangan air yang dipenuhi sampah, sementara sebagian lainnya telah kering,( *Jak* )
Komentar