Santri Lirboyo Gelar Doa Bersama di Masjid Polres Kediri Kota, Teguhkan Solidaritas Jaga Marwah Kiai dan Pesantren
- account_circle Redaksi
- calendar_month Jum, 17 Okt 2025

Berita Sidikkasus.co.id
KEDIRI – Suasana penuh keheningan dan kekhidmatan menyelimuti Masjid Polres Kediri Kota, Kamis (16/10/2025), saat ratusan santri dari Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Kediri Raya menggelar doa bersama dan aksi damai. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas terhadap tayangan salah satu program televisi nasional yang dianggap menyinggung kehormatan para kiai dan pesantren.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan secara terbuka, HIMASAL Kediri Raya menegaskan empat poin penting. Pertama, mengecam keras tayangan di stasiun televisi Trans7 yang dinilai tidak menghormati nilai luhur pesantren dan para kiai. Kedua, meminta pemilik Trans7, Senu Tanjung, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada KH. Muhammad Anwar Mansyur, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Ketiga, HIMASAL menuntut agar seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan dan penyiaran tayangan tersebut segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan diproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku. Keempat, mereka menyerukan agar media massa nasional lebih bijak dan berimbang dalam menampilkan kehidupan pesantren , bukan hanya sekadar potongan sensasional, tetapi juga perjuangan santri, keteladanan para kiai, serta nilai-nilai Islam yang membangun karakter bangsa.
Kegiatan doa bersama berjalan dengan damai dan penuh penghormatan. Tidak ada aksi provokatif, justru diwarnai suasana religius dan pesan moral agar kejadian serupa tidak terulang. HIMASAL menegaskan bahwa langkah ini bukanlah bentuk perlawanan, melainkan wujud cinta terhadap pesantren dan upaya menjaga martabat ulama sebagai penjaga moral umat.
Aksi damai ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh insan media agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan konten yang menyangkut tokoh agama dan lembaga pendidikan Islam. Etika jurnalistik dan tanggung jawab sosial harus selalu dijaga, karena satu tayangan bisa berdampak besar terhadap kepercayaan masyarakat.
Masyarakat diajak tetap tenang, tidak mudah terpancing oleh isu yang memecah belah, serta terus menjaga ukhuwah Islamiyah.
Media diharapkan semakin bijak dalam berkarya dan menampilkan sisi positif pesantren yang selama ini menjadi benteng moral bangsa.
Pewarta Yunus
Jurnalis Sidikkasus.co.id Kediri
- Penulis: Redaksi

Saat ini belum ada komentar