Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Bibien atau Petok Lekoran (Bahasa Indonesia: dua puluh tujuh) adalah tradisi bersedekah selama bulan Ramadhan di Probolinggo. Tradisi ini berlangsung setiap 25-27 malam di bulan Ramadhan dengan bertukar makanan dengan tetangga, kue atau snack dan minuman. Sebagian lainnya tidak memberikan makanan kepada anak-anak tetangga, tetapi dengan uang tunai. biasanya, dari satu rumah ke rumah lainnya di suatu desa.
Ini sudah turun temurun mas, sayapun seperti itu waktu kecil, “kata wawan, 30, warga Kademangan.”
Karena itu tradisi, yang akan dibagikan sudah disiapkan sejak malam atau hari sebelumnya. Tergantung dari kemampuan masing-masing. Kebiasanaan ini sudah turun-temurun di lakukan warga khususnya di probolinggo, tradisi ini berasal dari masa bupati pertama Probolinggo, yaitu Bupati Probolinggo Joyolelono. Menurutnya, sesuai adat saat itu, warga berbagi makanan atau minuman dengan tetangganya, mereka juga melakukan tasyakuran di rumah masing-masing warga atau yang dikenal dengan Madura Slametan.
Tradisi ini sebagian besar dilakukan oleh warga Nahdlyin, dan masih banyak warga yang menganggap jika tidak melakukan hal tersebut puasa mereka kurang lengkap karena tidak merayakan tasyakuran di hari petoklekoran. Selain itu, hal ini juga sejalan dengan ajaran agama Islam bahwa seseorang dapat berbuat baik di bulan suci ramadhan diantaranya dengan memberikan sesuatu kepada tetangga terdekat, baik berupa makanan maupun minuman sebagai rasa syukur di bulan suci ramadhan serta meningkatkan kelancaran rejeki yang telah Allah berikan.(yuli)
Komentar