Berita,Sidikkasus.co.id
SEKITAR 22 rumah milik warga di pesisir Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh luluh lantak di hantam ombak.
Peristiwa itu karena sudah sebulan terakhir cuaca buruk dan gelombang tinggi melanda Samudera Hindia.
Dari 22 rumah milik warga dihantam ombak laut di pesisir pantai Desa Gung Kerambi 12 unit dan lainnya di Desa Hilir.
Tidak cuma merusakkan dinding rumah milik warga, hempasan air pun masuk ke dalam dapur rumah milik warga. Bahkan sebagian besar rumah milik nelayan itu terkikis (abrasi) kontruksi bagian bawah.
Untuk menahan hempasan ombak, warga nelayan memasang karung berisi pasir pada bagian dapur di belakang rumah.
Celakanya ketika dihantam ombak kembali datang, hempasan air asin itu masuk ke dalam rumah milik nelayan itu.
“Kami disini ada 12 keluarga, kami bergotong royong memasang karung pasir di dapur rumah, tapi air tetap masuk. Ombak besar terjadi ditengah malam buta” ujar Wardi, pria asal Desa Gunung Kerambi, Sabtu (6/6).
Menurut Wardi, abrasi laut di sepanjang pantai didesanya sudah terjadi sejak lima tahun terakhir.
Setiap musim ketika gelombang pasang air laut membesar selalu memasuki rumah-ruma di bibir pantai itu.
Kondisi makin parah sejak sebulan terakhir, karena gelombang laut telah merusakkan dinding dan sejumlah bagian bangunan rumah.
Wardi berharap kepada pemerintah untuk segera membangun pemecah ombak di sepanjang bibir pantai itu.
Kalau tidak tertangani dikhawatirkan kerusakan akan melebar lagi sehingga puluhan keluarga harus di evakuasi ke lokasi lain yang lebih aman.
Puluhan keluarga yang tinggal di dekat bibir laut itu adalah warga masyarakat miskin. Mereka tidak memiliki tanah di lokasi lain untuk bisa pindah dari tepi pantai itu.
Tim Kreatif Kantor Berita Sidik Kasus Sumatera Selatan
Komentar