Berita,sidikkasus.co.id
SELAMA masa pandemi covid-19 sebanyak ribuan orang warga di 18 Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), terhenti menggunakan alat kontrasepsi KB sejak dua bulan terakhir.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia Adenia di Palembang, mengatakan, sebanyak ribuan orang warga di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terhenti atau tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi selama masa pandemi covid-19.
“Kesadaran masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi KB sangat dibutuhkan agar tidak terjadi lonjakan angka kehamilan atau baby boom selama masa pandemi covid-19,” katanya.
Saat ini, lanjut Adenia, upaya untuk mengantisipasi lonjakan angka kehamilan dengan memaksimalkan peran seluruh kader dan penyuluh KB di tingkat desa perlu dilakukan.
Petugas penyuluh diharapkan dapat memberikan informasi dan mengingatkan masyarakat agar tidak terputus menggunakan KB.
Selain itu. para kader KB di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga diharapkan dapat menjadi penghubung antara bidan desa dan warga yang akan menggunakan KB, mengingat saat ini pelayanan KB di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tidak bisa dilakukan secara massal.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia Ansori AK mengatakan, pelayanan KB di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) harus tetap mengikuti protokol kesehatan selama masa pandemi covid-19.
“Masyarakat yang ingin menggunakan KB tidak harus mendatangi fasilitas kesehatan tetapi cukup menghubungi kader KB yang ada di setiap desa,” imbuhnya.
Peran kader KB, kata Ansori AK, yang akan menghubungkan antara warga yang akan memasang KB dan bidan.
Penyuluh harus mendata dan membuat janji untuk tidak keluar rumah sehingga akan menjadi penghubung ke petugas kesehatan atau bidan sehingga tidak ada pengumpulan banyak orang sehingga benar benar memenuhi protokol kesehatan.
Oleh : Adeni Andriadi
Komentar