Berita Sidikkasus.co.id.
BANYUWANGI ~ Warga Dusun Pancer desa Sumberagung kecamatan Pesanggaran berkumpul di area Gunung Salakan untuk menghadang dan
Menghentikan kegiatan penelitian di Gunung Salakan pada hari Rabu (8/1/2020).
puluhan peneliti yang sudah melakukan aktivitas di gunung salakan berhasil diturunkan oleh warga dan emak- emak dari lokasi kegiatan penelitiannya di gunung salakan.
emak-emak dan warga setempat mulai terlihat berkumpul sejak pagi dan meneruskan uneg-uneg yang mengganjal dihati untuk menurunkan para peneliti yang merupakan mahasiswa dari salahsatu universitas di Jakarta yang sedang melakukan penelitian digunung Salakan.
Untuk kesekian kalinya warga melakukan protes adanya kegiatan penelitian digunung Salakan yang dicurigai warga, juga akan dieksploitasi untuk areal tambang perluasan dari pertambangan yang ada di gunung Tumpang Pitu saat ini.
Sayangnya dalam aksi warga kali ini tidak terlihat Vivin Agustin selaku kepala desa Sumberagung karena memang bebarengan dengan adanya acara Musyawarah Kabupaten Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (MUSKAB-ASKAB) yang diselenggarakan disalahsatu hotel yang ada di wilayah kecamatan Kabat dan Vivin Agustin diketahui hadir dalam acara tersebut.
Ketika media Sidik kasus mewawancarai Danramil 0825/11 Kapten inf Sutoyo Mengatakan kegiatan yang dilaksanakan oleh PT BSI yang melibatkan dari unsur akademisi mahasiswa Trisakti Jakarta melakukan penelitian di daerah lompongan
Dari hasil penelitian itu akan dilaporkan ke pemerintah, karena pemerintah sudah memberikan ijin kepada pihak menejemen dan pihak pengelola PT BSI
Sehingga pemerintah minta data tersebut kepada perusahaan,
Dengan terjadi demo ini warga ada yang menolak dan belum memahami berbagai variasi dan berbagai isu yang diterima masyarakat
harapan masyarakat minta sosialisasi kembali agar bisa memahami kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak PT BSI. jelasnya
Hal yang sama juga dikatakan salah satu dari warga yang tidak mau disebut namanya mengatakan menolak para peneliti yang mengaku mahasiswa dari Jakarta itu ditunggangi oleh karyawan perusahaan tambang emas Gunung Tumpang Pitu
kegiatan penelitian itu hanya kamuflase saja yang ujung-ujungnya nanti gunung salakan juga akan dieksploitasi oleh mereka”, Katanya.
Puluhan aparat keamanan dari Brimob Polda Jatim yang berjaga dilokasi yang sempat terlihat mendirikan tenda langsung diminta oleh warga untuk membongkarnya namun mendapatkan penolakan dengan alasan anggota belum ada perintah dari pimpinan.
guna menghindari terjadinya ketegangan dengan warga, puluhan peneliti itu akhirnya diamankan masuk kedalam bus oleh aparat keamanan.
Sedangkan demi melihat permintaan pembongkaran tenda milik aparat keamanan ditolak maka warga kemudian ikut melakukan hal yang sama dengan cara mendirikan tenda -tenda disekitar tenda milik aparat tersebut.
( IKHSAN/YATI )
Komentar