Berita Sidikkasus.co.id
ROKAN HULU – Tingginya curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Rokan beberapa hari terakhir ini meningkat signifikan, air sungai yang meluap naik ke permukaan dan merendam hampir seluruh rumah yang berada di pinggiran aliran sungai Rokan.
Salah satu desa yang cukup parah diterjang banjir tersebut adalah Desa Kota Intan, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Sedikitnya 371 jiwa di Dusun 2 dan 3 desa setempat terkena dampak musibah banjir. Bahkan, air sungai juga menggenangi badan jalan pintu keluar desa, sempat menghentikan aktifitas warga untuk sementara waktu, begitu juga aktivitas anak sekolah.
Guna meringankan beban warga di sana, Manajemen PT. SAI turun langsung, menyalurkan bantuan pangan dan sembako kepada warga yang terkena dampak banjir paling parah, terutama di Dusun 2 dan 3 Desa Kota Intan.
“Hari ini Rabu 11 Desember 2019 sudah kami sampaikan dan salurkan kepada saudara-saudara kita di Desa Kota Intan ini bantuan berupa nasi bungkus sebanyak 371 bungkus, dan sembako 125 paket,” kata CDO PT SAI, Dede Putra didampingi CD Admin Ahmad Kurniawan.
Dia berharap, air banjir yang menggenangi rumah warga cepat surut, sehingga warga dapat beraktifitas normal kembali. “Semoga bantuan ini juga bisa meringankan beban warga yang terkena bencana banjir. Dan kita berdo’a bersama agar air sungai tidak naik lagi,” harapnya.
Dirinya menerangkan, sejauh ini PT. SAI terus memantau kondisi warga desa tetangga yang terkena dampak musibah banjir, dan bagi desa yang terkena dampak parah, pihaknya langsung menurunkan Tim untuk menyerahkan bantuan.
Sementara, Kepala Desa Kota Intan M Syukur mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak PT. SAI, yang telah ikut serta meringankan beban warganya. “Alhamdulillah, warga yang rumahnya terendam banjir semua dapat bantuan dari PT SAI. Warga sangat terbantu, setidaknya bisa menutupi kebutuhan makanan beberapa hari,” kata Kades M Syukur.
Selain bantuan pangan, pihak desa juga berharap pada PT. SAI untuk membantu peralatan penanganan banjir seperti perahu karet. “Sebab, sampai saat ini bantuan peralatan dari BPBD belum juga turun. Ini merupakan langkah antisipasiyg baik, karena beberapa waktu lalu aktifitas warga sempat terhenti karena badan jalan tergenang air banjir,” terang Kades.
Akibat air yang menggenangi ruas badan jalan yang merupakan akses keluar masuk desa, anak warga yang bersekolah di luar desa terpaksa tidak bersekolah. “Jadi kita juga minta agar pihak BPBD turun ke desa kami ini. Mereka (pihak BPBD) sudah berjanji mau turun, kemarin (Rabu, red) tapi hingga sore hari belum juga datang,” keluhnya.
(Dasopang)
Komentar