Berita sidikkasus.co.id
JEMBER – Proyek pembangunan saluran Irigasi dari bantuan Dana Hibah Pemprov Jatim tahun 2021 di Dusun Lengkong Barat, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, diduga tumpang tindih dengan jaringan irigasi yang sudah ada sebelumnya, Jember (25/1/2022) Selasa.
Dari pantauan awak media dilapangan, bahwa sebelumnya ada bangunan irigasi lama namun saat ini sudah dibangun ulang dari dana hibah melaui Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pemuda Bersatu.
Belum diketahui bangunan lama tersebut merupakan proyek pembangunan dari dana desa tahun anggaran sebelumnya, swadaya masyarakat atau proyek BMSDA, lantaran tidak jelas asal usulnya.
Yang mana bahwa prasasti yang terpasang di lokasi pekerjaan irigasi dilaksanakan oleh Pokmas Pemuda Bersatu dari bantuan Hibah Pemprov Jatim. Sementara Prasasti tersebut tidak mencantumkan berapa volume pekerjaan dan pagu anggaran, terkesan dimanfaatkan oknum untuk memperkaya diri.
Perlu diketahui bahwa bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, sumber angaran ,dan nilai anggaran proyek, tapi hasil pengamatan kami di lokasi tidak ada papan kegiatan artinya proyek tersebut tidak transparan dan melangkai UU KIP.
Salah satu warga setempat yang tidak mau disebut namanya, membenarkan bahwa di desanya ada pekerjaan proyek Irigasi bersumber dari dana Hibah.
” Pekerjaan irigasi tersebut berlokasi di Dusun Lengkong Barat, berdampingan dengan proyek jalan lapen sama-sama bantuan dari dana Hibah,” ucap warga tersebut yang enggan namanya dipublikasikan kepada awak media.
Menurutnya, bahwa sebelumnya sudah ada bangunan irigasi semasa kades sebelumnya, itu jelas faktanya. Diduga pekerjaan irigasi tersebut Double counting dengan bangunan sebelumnya.
” Bangunan irigasi sebelum sudah ada, Pak, dari pemdes, kalo ngak keliru jamannya mantan kades,” bebernya.
Dia menjelaskan bahwa Terkait proyek pembangunan di desanya dirinya merasa kecewa, pasalnya ketiga pokmas yang mengerjakan bangunan tersebut tidak memasang papan kegiatan.
” Saya curiga jangan-jangan hal tersebut sengaja dilakukan agar tidak terhendus oleh masyarakat,” terangnya kepada media sidikkasus di kediamannya, pada hari Senin (24/1/2022).
Karena ini uang negara kami selaku masyarakat berharap kepada pihak-pihak terkait termasuk Aph agar turun kelokasi proyek, supaya tidak menimbulkan kerugian negara.
Hingga berita ini dipublikasikan belum ada respon dari pihak pihak terkait dan akan diverifikasi dan konfirmasi lebih lanjut.
Penulis: Herman
Komentar