Berita: Sidikkasus.co.id
JEMBER – Proyek pembangunan drainase dengan pelaksana PT Timbul Persada dibawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, diduga mengunakan material batu belah tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, Jember, pada hari, Sabtu (15/10/2022).
Pasalnya, dari pantauan awak media sidikkasus.co.id Biro Jember dilokasi proyek Desa Mlokorejo pada Jum’at (14/10/2022), terlihat pasangan dinding drainase mengunakan material batu belah tidak sesuai dimensi bahkan jenis batu Gajah diameter 40-50 cm terpasang dilokasi.
Ada dugaan oknum pengawas PU Unit UPT PJJ Jember lemah dalam pengawasan di lapangan terkesan menutup nutupi dan main mata.
Diketahui bahwa pekerjaan drainase, dinding penahan jalan, saluran mortar dan saluran U Ditch masuk dalam pekerjaan Rekontruksi/pelebaran jalan di jalan Lumajang-Kencong hingga Kisaran anggaran Rp39.560.400.000 dengan pelaksana PT. Timbul Persada.
Sementara, Bandir, kepala tukang dalam proyek tersebut menuturkan bahwa selama pekerjaan berlangsung tidak ada teguran terkait bahan material yang digunakan dan tidak adanya pengawasan.
” Baru kemarin dimulai pak ” ucap Bandir kepala tukang di lokasi proyek pada media ini Jum’at (14/10/2022).
Untuk pasangan batu dinding drainase, Ia menyampaikan bahwa menggunakan material batu belah yang sudah ada sebelumnya dan tidak diolah (dibelah) sesuai dengan spesifikasi mengingat itu diluar dari pekerjaannya.
” Batu apa adanya yang saya pasang pak, kalo saya yang bikin ndak dapat pekerjaan saya, yang mengolah dari sana (Pelaksana) pak, kan biaya dari sana pak,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait pengolahan pasir semen yang dikerjakan secara manual tanpa mengunakan mesin molen.
” Iya jebol mesinnya, rusak tadi siang, mau diperbaiki katanya ,” ucap Bandir.
Terpisah, Konsultan Supervisor Enginer PT. Sicel Jasa dan PT. Bhakti Persada KSO Dono Isworo, mengatakan bahwa semua material yang masuk sudah sesuai spesifikasi, pasalnya konsultan memiliki kendali sistem format Sains Intraction untuk memonitor semua kegiatan kontraktor di lapangan.
” Kalo tidak ada kesesuaian kita tulis di Sains Intraction. Semisal yang ramai kemarin pasir karena tidak bisa dipakai jadi harus keluar dari proyek, kalo nggak salah ada 3 Dump truck kita kembalikan termasuk sekitar Lariso juga kita keluarkan,” terang Dono Isworo di kantor Direksi lapangan pada media ini (14/10/2022).
Menurut Dono, Sains Intraction ini dibuat oleh konsultan ditandatangani oleh kontraktor dan mengetahui pengawas PU. Ia memastikan bahwa dengan adanya Format Sains Intraction akan menolak material yang tidak sesuai spesifikasi dan pastinya akan ditolak.
” Masing masing (kegiatan pekerjaan) ini kan ada pengawas PU sendiri sendiri,” jelas Dono.
Terkait material batu dalam pekerjaan drainase, Dono menjelaskan bahwa dimensi material batu belah yang dipakai sesuai spesifikasi berdiameter maksimum 30 cm.
” Untuk pasangan, batu maksimum 30 cm,” kata Dono.
Sementara disinggung terkait temuan wartawan dilapangan bahwa pekerjaan drainase mengunakan material batu tidak sesuai spesifikasi.
Menurut Dono hal itu diluar dari pantauannya mengingat hari Sabtu sebagian Tim pengawas pulang.
” Pasti akan kita tegur nanti dan akan kita sampaikan ke kontraktor bahwa penggunaan material harus sesuai Spek,” imbuhnya.
Pewarta: Herman
Komentar