Berita sidikkasus.co.id
Praktik korupsi telah masuk hingga ke lingkungan sekolah. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia, Adenia menduga hal ini muncul akibat minimnya relasi antarwarga pendidikan.
“Tidak ada keseimbangan relasi antara kepala sekolah ke guru, guru ke orang tua, juga ke siswanya sendiri,” jelas Adenia, Sabtu (16/5).
Adeni menjelaskan, potensi korupsi terbesar di sekolah terjadi saat pengaturan anggaran. Menurut Adenia, ada kelompok-kelompok di sekolah yang merasa paling berkuasa.
“Misal saat komite sekolah mengatur perencanaan sekolah yang berkaitan dengan keuangan. Tidak ada komunikasi antara kepala sekolah, guru, orang tua siswa dan siswa,” lanjutnya.
Padahal komunikasi seluruh warga sekolah ini diperlukan. Dialog dirancang agar tidak memunculkan kecurigaan.
Ke depan dia berharap, setiap warga pendidikan lebih peka terhadap relasi yang ada di sekolah. Terutama orang tua.
“Yang selama ini terjadi orang tua terlalu menyerahkan segala sesuatu pada sekolah, yang penting sudah bayar. Padahal itu bentuk diskriminasi pada diri sendiri, dan membuka peluang sekolah untuk tindakan koruptif,” tutupnya.
Laporan : Adeni Andriadi
Komentar