Berita sidikkasus.co.id
PALEMBANG – Parti, (27), seorang pria tukang tebas rumput yang biasa mangkin di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat Palembang dijemput oleh petugas dari Polsek lT ll Palembang.
Pria (27) satu ini tinggal bersama ibunya tercinta disebuah rumah kontrakan di Jalan Letda Rozak Lorong Bakti Jaya Kota Palembang.
Ia jemput oleh petugas bukan karena lantaran sedang mendapat pekerjaan untuk membersihkan rumput dihalaman kantor Polsek lT ll Palembang.
Ia dijemput oleh petugas karena atas ulah nekadnya menodong seorang wanita berinisial V didepan TPU Kandang Kawat Palembang.
Nyawa Parti tertolong dari aksi main hakim sendiri oleh warga karena disaat bersamaan ada beberapa anggota polisi dari Polsek IT ll melintas di TKP.
Ia sempat beberapa kali mendapat bogementah dari para pengendara yang kebetulan melintas di TKP. Warga merasa geram atas ulahnya lantaran menodongkan senjata tajam jenis pisau kepada seorang wanita.
Saat diinterogasi oleh petugas di Polsek IT ll, pria 27 tahun satu ini mengaku nekad lantaran karena tidak memiliki uang untuk membeli obat untuk ibunya yang sedang sakit stroke.
Pelaku ditangkap warga lantaran korban berteriak meminta tolong kepada para pengguna jalan.
Benarkah, pelaku nekad berbuat jahat lantaran sedang terdesak oleh kesulitan ekonomi. Dan benarkah ibunya sedang sakit stroke sebagaimana pengakuan yang dibuat oleh pelaku kepada petugas kepolisian di lT ll.
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh wartawan, tempat tinggal pelaku diketahui ternyata tidak jauh dari tempat pelaku beraksi. Jaraknya, hanya sekitar 100 meter dari rumah kontrakan pelaku.
Rencananya saya akan pergi ke TPU kandang kawat. Tapi tiba-tiba ditengah jalan saat saya melihat ibu itu keluar dari mobil. Secara spontan saya langsung mendekati ibu itu,” ujarnya.
Saya sedang membutuhkan uang untuk ibu saya pak. Ibu saya dirumah sedang sakit stroke. Kami butuh uang untuk makan sehari-hari dan ibu saya membutuhkan obat,” kata Parti di Polsek lT ll, Senin (14/9).
Waktu saya melihat ibu itu keluar dari mobil, tiba-tiba muncul ide gila saya untuk menodong ibu itu. Saya langsung mendekati korban, waktu itu kondisi TKP sedang sepi. Serahkan tas kamu saya bilang sembari saya mengacungkan pisau kepada korban,” ujarnya.
Ibu itu langsung berteriak minta tolong dan wargapun akhirnya berdatangan memukuli saya,” bebernya.
Jujur pak, saya apa yang saya lakukan ini adalah perbuatan yang tidak baik. Dulu saya pernah menodong tapi berhasil. Korban tidak berteriak. Saya dapat handphone, waktu itu saya jual Rp 700 ribu.
Uangnya saya pakai untuk membeli beras, sementara sebagian lagi uangnya saya gunakan untuk membeli obat untuk ibu saya,” tuturnya.
Kompol Mario Ivanry, Kapolsek IT ll, melalui Kanit Reskrim Ipda Ledi mengatakan, pelaku diamankan karena melakukan penodongan. Beruntung ada anggota polisi kita sedang melintas di TKP, jadi nyawa pelaku bisa diselamatkan oleh anggota dari Polsek lT ll,” ungkapnya.
Kini, Parti sudah tidak bisa lagi untuk membantu meringankan beban hidup keluarganya. Ia juga sudah tak bisa lagi membelikan obat dan beras untuk ibunya.
Ia mendapat beberapa orang teman baru didalam kamar tahanan di Polsek IT ll Palembang.
Semoga, pelaku bisa memetik hikmah atas persoalan hukum yang tengah menjeratnya kali ini. Profesinya sebagai tukang tebas rumput di TPU Kandang Kawat Palembang, sepertinya untuk sementara waktu bakal ditinggalkan untuk beberapa tahun kedepan.
Parti akan dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) karena sudah melakukan perbuatan melawan hukum. Ia akan disangkakan melanggar pasal 365 KUHP dan akan dituntut dengan hukuman penjara tidak kurang dari sembilan tahun.
Yesi/Mena Joni/Yudi
Komentar