Melawi – JKN, Rabu 26 September 2018.Tahun 2019 merupakan pesta demokrasi bagi Bangsa Indonesia dimana Pileg dan Pilpres digelar serentak pada tanggal 17 April 2019 yang mana pada tahun 2019 ini baru pertama kali sejarah di Indonesia Pileg dan Pilpres dilaksanakan bersamaan, untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif guna terciptanya Pileg dan Pilpres 2019 yang aman damai dan sejuk, Polres Melawi melalui Sat Binmas mengadakan Focus Grup Discussion (FGD).
Rabu (26/9) di balai Room hotel Cantika, Polres Melawi mengadakan kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) tentang pencegahan terhadap penyebar berita hoax, Kampanye hitam serta isu suku, agama, ras dan antar golongan (sara) di media sosial (Medsos) guna menciptakan situasi yang kondusif dalam rangka Pilpres dan Pileg 2019 khususnya diwilayah hukum Polres Melawi.
Nampak hadir dalam kegiatan tersebut, Waka Polres Melawi, KBO Reskrim, Kominfo, Komisioner KPU, Camat, Kades, Bhabinkamtibmas, bhabinsa, tokoh masyarakat dan media.
Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dibuka langsung oleh Wakapolres Melawi, Kompol Jajang beliau mengungkapkan, Provinsi Kalbar sangat rentan dengan isu suku agama, tugas kita menenangkan masyarakat dalam sepekan bisa mencapai 3.500 berita hoax yang bersifat politik atau sosial masyarakat, Jangan sampai ada isu seperti penculikan anak, sampai korban meninggal atau dukun tuturnya.
Pileg pilpres cukup berat karena ada lima surat suara. Anggota harus mengawal lima kotak suara dari satu TPS, belum lagi harus menangkal isu – isu hoax. Ini bukan hanya tugas kepolisian, TNI tapi tugas kita bersama meyakinkan masyarakat tambahnya.
Kapolres Melawi AKBP Ahmad Fadlin, SIK, Msi melalui Kasat Binmas Polres Melawi AKP Pardamean Marbun menyampaikan Polri sejak awal berusaha melawan hoax bahkan untuk menghadapi Pilpres 2019 sudah ada Satgas Nusantara, ujarnya.
Walaupun satgas nusantara dianggap sudah berhasil mensukseskan pemilihan Gubernur 2018 dak akan dilanjutkan dalam Pileg dab Pilpres 2019, namun pihak Polri tetap akan berusaha menciptakan pemilu yang aman, nyaman damai dan sejuk, dengan dilaksanakannya Focus Grup Discussion (FGD) dan dihadiri oleh para camat, kades, babinsa, bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat diharapkan dapat menjadi pelaksana dilapangan dalam melawan berita hoax, ujarnya. (Jumain)
Komentar