Berita Sidikkasus.co.id
LAHAT – Sengketa lahan antara pihak pekerja PT. Arta Prigel dengan warga desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang sekira pukul 11.30 WIB yang mengakibatkan timbulnya korban luka dan meninggal dunia. Minggu, 22/03/2020.
“Melalui berita acara penangkapan yang di keluarkan Polres Lahat, Ujang Boy Bin Harom, Berhasil di amankan sebagai tersangka utama dalam kasus penusukan yang menyebabkan lima warga mengalami luka tusuk, dua harus kehilangan nyawa sementara tiga lainya yang terlibat insiden berdarah tersebut selamat walau sempat menjalani perawatan medis.
Penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka Ujang, di Area Pt. Arta Prigel, berawal dari pihak perusahaan melakukan panen buah sawit, kemudian datang sekelompok masyarakat utuk menghentikan kegiatan (panen) tersebut karena warga Menganggap lahan itu masih dalam sengketa, karena desakan dari warga para pemanen meninggalkan lokasi (kebun sawit yang lagi di panen) Pengusiran kepada pekerja perusahaan dilakukan puluhan warga.
“Dan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan security menarik pekerja untuk pindah panen ke lokasi kerja lainnya yang ternyata masih masuk di lokasi lahan klaim warga. Pengusiran kedua kalinya kembali terjadi, dan para pemanen dari perusahaan bubar. Security yang di ketuwai Ujang Boy bin Harom (Chif security) PT Artha Prigel selaku pimpinan keamanan perusahaan masih tetap berada di lokasi,
Melihat warga Pagar Batu sudah banyak berdatangan manajemen perusahaan menginstruksikan agar karyawan segera pulang ke basecamp. Hingga tinggal tersisa lah 35 personil security gabungan dari PT EKA JAYA grup rekanan PT.Artha Prigel yang di pimpin oleh Ujang Boy.
Karena komunikasi dengan pihak warga desa Pagar Batu berlangsung alot, akhirnya pihak security perusahaan mundur dan segera naik ke mobil Dump Truck untuk kembali ke basecamp, namun pihak massa dari warga Pagar Batu meneriaki hingga melempar batu ke arah Rombongan sucurity yang sudah di atas mobil.
“Ricuh puh Tak bisa terelakkan. Walaupun pada saat itu ada 3 petugas keamanan dari kepolisian 1 Polisi dan 2 Brimob sedang melerai dengan melepaskan tembakan peringatan ke atas namun keributan semakin besar hingga pada puncaknya jatuh korban dari pihak Warga Desa Pagar Batu Putra Bakti dan Suryadi yang kehabisan darah akibat tertusuk pisau sangkur milik Ujang Boy. Bahkan Sumarlin dan leon juga ikut tertusuk namun nyawanya masih tertolong.
“Ujang Boy sendiri juga terkena luka di bagian kepalanya, bahkan harus di jahit
Menurut Kapolres Lahat AKBP Irwansyah SH.Sik.Cla dalam press Confrence nya bersama awak media di mapolres Lahat menjelaskan bahwa pada sabtu siang (21/3) dilokasi perkebunan sawit (HGU) milik perusahaan sekitar pukul 11:30 wib para karyawan dikawal oleh security perusahaan sedang memanen buah sawit di lokasi perkebunan yang menurut warga Pagar Batu adalah miliknya.
Akhirnya Ujang Boy di tetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lahat dan dikenakan pasal 351 ayat 2 dan 3 UU Pidana dengan ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara” ujar AKBP Irwansyah.SH.Sik.Cla
Sementara, Manager Humas PT Artha Prigel Yulius Rafli SP menyampaikan, dirinya sangat menyesalkan kejadian tersebut dan sangat menyayangkan. Dia selaku perwakilan pihak perusahaan ikut berlangsungkawa atas peristiwa tersebut.
“Saya yang membawa chief security itu langsung, saat itu dia dalam kondisi terluka di bagian kepala untuk mendapatkan penanganan. Selanjutnya saya juga sendiri yang membawa Ujang Boy ( staff perusahan) ke Polres untuk membuat laporan,” ujar Yulius Rafli SP. Manager Humas PT Artha Prigel . Dan H. Maradenggan Siregar Manager Legal.
Dilanjutkannya, terkait isu adanya pihak perusahaan menyewa preman itu tidak benar. Perusahaan tidak pernah memperkerjakan preman.
“Tidak pernah perusahaan menyewa preman. Isu itu tidak benar Ujang Boy adalah staff kami selaku Chief Security,” ujar Yulius.
Sementara itu H. Maradenggan selaku Manager Legal mengatakan, HGU memang benar milik PT. Artha Prigel dan area tersebut adalah milik perusahaan yang diterbitkan Kanwil BPN Provinsi Sumatera Selatan.
“Kami juga berharap permasalahan ini cepat selesai sehingga tidak ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab,” jelas Maradenggan
Pantauan awak media Minggu sore (22/3) Kondisi Desa Pagar Batu dalam keadaan kondusif. Keterangan dari Manager Humas perusahaan mengatakan, saat ini perusahaan dijaga oleh Brimob sebanyak 70 personil ditambah anggota Polres Lahat sebanyak 60 personil.
“Pengamanan ini kami lakukan demi keselamatan karyawan dan menjaga perusahaan tetap kondusif,” katanya. ( Maryadi )
Komentar