POLISI SAHABAT MASYARAKAT 

POTO, AIPTU NURAINI

 

BANYUWANGI, JKN -=Tugas dan tanggung jawabnya berat, tapi gajinya tetap paspasan, bahkan terbilang minim. Sudah begitu, masih terus terlontar kritikan yang menyudutkan mereka. Setiap hari, selalu saja muncul pemberitaan yang menunjukkan sisi-sisi buruk kinerja mereka.

Itulah gambaran wajah polisi lalu lintas kita saat ini. Dalam usianya yang ke-63 tahun, (Satuan Lalu lintas )masih diselimuti cerita-cerita yang tak sedap. Tentang polisi, semuanya seperti serba kelabu. Ini benar-benar sangat tidak adil dan kurang ada rasa hormat terhadap barisan aparat berbaju cokelat ini.

Padahal, kita harus mengakui secara jujur bahwa sudah banyak kemajuan yang dicapai Polri, baik dalam penciptaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), penegakan hukum, pengayoman dan pelayanan masyarakat, hingga semakin mekarnya semangat profesionalisme di tubuh institusi ini.

Makanya dalam usianya ke-63 ini, kita harus memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh anggota Polri, dari Sabang hingga Merauke, terutama anggota Satuan lalu lintas yang membantu menjaga keamanan berlalu lintas serta mentertibkan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya, Di saat mereka masih sering dililiti kesulitan ekonomi karena gaji kurang, mereka masih tetap setia dengan tugas-tugasnya.

Mereka tetap berada di sudut-sudut jalan, seraya “menghirup” polusi udara, untuk mengatur arus lalu lintas atau menangani aksi unjuk rasa masyarakat. Dengan kondisi kantung yang sering kempes, bahkan sebelum sampai tengah bulan, para anggota Polri kita masih mampu menoreh prestasi yang mengundang rasa kagum. Dalam beberapa tahun belakangan ini, para anggota Polri kita diakui sebagai kampiun dalam upaya pemberantasan dan penanggulangan terorisme.

Prestasi Polri malah melebihi negara-negara tetangga, seperti Malaysia, bahkan dibandingkan dengan negara maju sekalipun. Hampir semua nama besar gembong teroris yang menjadi target pemberantasan oleh aparat keamanan kita sudah berhasil dilumpuhkan, dipenjara, bahkan sejumlah di antaranya berhasil ditembak mati.

Sesuai pasal 30 UUD 1945 dan UU No 2/2002 tentang Polri, tugas dan wewenang Polri adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Seperti Halnya pantauan wartawan hari ini sabtu (20/10)Salah satu anggota kepolisian Tanjung wangi Terbidik oleh wartawan saat membantu salah satu pedagang asongan di area pintu masuk pelabuhan ASDP ketapang.Aiptu Nuraini yang sering akrab di panggil Nur Yang sehari – harinya bertugas sebagai pengaman pintu masuk menuju pulau dewata Tidak lelahnya selalu menyempatkan diri membantu masyarakat khususnya para pedagang asongan yang sering membutuhkan bantuan tenaganya.Sejak tahun 2015 nuraini bertugas di polsek kawasan pelabuhan tanjung wangi yang sebelumnya di tempatkan di wilah kerja polda NTB.
Saat ditemui wartawan nuraini terkejut,”jangan mas gak usah di publikasikan,ini sudah kewajiban kami sebagai anggota polri untuk membantu masyarakat yang membtuhkan”ungkapnya.
Nuraini di kalangan para pedagang asongan di kenal sebagai polisi polisi humoris dan bermasyarakat,”Setiap kali saya berangkat berjualan di pelabuhan pak nur selalu membantu mendorong gerobak saya,tanpa saya panggil pak nur langsung membantu saya “ungkap Tarmidi(50) warga kelurahan bulusan kalipuro banyuwangi.(ari)

Komentar