Polemik Anggota DPRD Pasuruan Dengan Wadir RSUD Bangil

PASURUAN – JKN. Penjelasan yang disampaikan M. Jundi, Wadir Pelayanan RSUD Bangil tanpa ada dokter Vidya dalam konferensi pers tersebut dibantah keras oleh Joko Cahyono. Ketua Fraksi Nasdem yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Pasuruan ini, dan balik menuding bahwa M. Jundi melakukan seribu kebohongan.

“ini kebohongan ditutup dengan seribu kebohongan. Jika dia bilang saat itu saya mengaku anggota Dewan sama sekali saya tidak mengatakan seperti itu, “1000 persen Jundi bohong”, Tidak ada kata-kata yang saya sampaikan seperti itu. Saya bertanya dalam kapasitas sebagai keluarga pasien, sama sekali saya tidak menyebut bahwa saya adalah anggota Dewan, “ujar Joko Cahyono.

Sebagaimana yang sudah di lansir oleh www.pojokkiripasuruan.com beberapa waktu yang lalu,
Polemik seorang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Joko Cahyono yang sempat menanyakan perkembangan kesehatan seorang pasien bernama Eko BS (38) warga Desa Lumbang, Kecamatan Prigen kepada seorang dokter RSUD Bangil bernama Vidya Eka Damayanti yang disambut sikap keras si dokter dengan menyebut tidak peduli anggota Dewan, tidak peduli LSM dengan menyebut ia istri tentara pada Senin (07/10) berbuntut panjang.

Pihak RSUD Bangil melalui manajemen dalam giat konferensi pers, Kamis pagi (10/10) yang dihadiri oleh M. Jundi, Wadir Pelayanan, Tri Siswati, Kepala Pengembangan, dan M. Hayat selaku humas bukannya meredam permasalahan dengan meminta maaf atas kejadian tersebut, mereka justru melontarkan bantahan dan sikapnya yang cenderung membela diri.

Sebagaimana dikatakan M. Jundi, pihak yang memulai masalah itu adalah Joko sendiri yang saat itu disebut sebagai mister “J”. Saat itu terang Jundi, mister “J” menanyakan perkembangan pasien. Di tengah-tangah komunikasi itu terjadilah miskomunikasi yang kemudian suasana menjadi memanas dan mister “J” menggebrak meja, dan menudingkan tangan bilang “JANCOK” Sambil mengatakan dia anggota Dewan.

“Jadi yang duluan kasar itu adalah pihak “J”. Karena mendengar lontaran “J” anggota Dewan, dokter Vidya lalu reflek mengatakan jika ia tidak peduli dengan anggota Dewan atau LSM sambil bilang bahwa saya istrinya tentara, “terang Jundi.

Lepas dari itu, Joko Cahyono mengaku tidak ada permasalan pribadi yang ia bawa-bawa antara ia dengan dokter Vidya. Ia hanya menyesalkan masalah pelayanan di RSUD yang buruk itu, sehingga membuat pasien bukannya sembuh dari penyakitnya malah mati.

“Esensinya, boleh ndak dokter itu pergi meninggalkan pasien selama berhari-hari, “ungkapnya. (Ron/Tim).

Komentar