Berita. Sidikkasus.co.id.
Agam Sumbar – Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Lubuk Basung Kab.Agam Provinsi Sumatera Barat, membentuk Kelompok Pengelohan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Poklahsar) Nila Pelangi. Selain meningkatkan perekonomian keluarga, Poklahsar Nila Pelangi juga mengusung misi menggeliatkan gerakan gemar makan ikan melalui sejumlah olahan kuliner.
Ketua Poklahsar Nila Pelangi, Fitri Amrina mengatakan sebanyak 20 pelaku UMKM di Nagari Lubuk Basung beberapa waktu lalu mendeklarasikan pembentukan Poklahsar. Kelompok binaan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam itu bertujuan untuk menambah kapasitas dalam pengelohan produk kuliner berbahan ikan bagi pelaku usaha.
“Poklahsar Nila Pelangi belum lama ini terbentuk, ada 20 pelaku usaha. Kami dibina langsung oleh penyuluh dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan,” ujarnya kepada media Senin (7/12/2020).
Pekan lalu, imbuh Fitri, Poklahsar Nila Pelangi menyelenggarakan pelatihan pengolahan nugget berbahan dasar ikan yang diikuti sejumlah pelaku usaha. Dikatakan, pelatihan yang serupa dilakukan satu kali dalam sebulan.
“Kami diajarkan praktek pengolahan ikan, beberapa hari lalu kami diberi pembekalan bagaimana mengolah nugget menggunakan bahan dasar ikan. Praktek sekali sebulan,” ucapnya.
Disebutkannya, saat ini anggota Poklahsar Nila Pelangi mayoritas terdiri dari pelaku usaha olahan kuliner berbahan rinuak. Dengan Poklahsar yang sudah dibentuk, pihaknya berharap akan ada inovasi lain kuliner berbahan ikan.
“Semoga praktek di Poklahsar ini terus berlanjut tiap bulannya, sehingga akan ada inovasi baru lainnya,” katanya berharap.
Ditambahkan, ke depan dengan olah kuliner berbahan ikan yang variatif akan dapat menunjang geliat UMKM di Nagari Lubuk Basung. Menurutnya, kuliner berbahan ikan masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Sementara itu, Kepala DPKP Agam melalui Penyuluh Perikanan Nagari Lubuk Basung, Hilda Darwin, S.Pi menuturkan Poklahsar pada dasarnya merupakan kelompok yang dibentuk untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengolahan, pemasaran, dan keamanan pangan berbahan ikan.
“Selain itu juga sebagai bentuk upaya meningkatkan usaha keluarga terutama kuliner barbahan ikan,” ujarnya.
Lebih lanjut dipaparkan, melalui Poklahsar pihaknya mentransfer sejumlah pengetahuan melalui demonstrasi cara atau praktek. Tidak hanya itu, Poklahsar juga diberikan sosialisasi dan edukasi pengolahan kuliner berbahan ikan yang benar.
“Kegiatan di Poklahsar Nila Pelangi beberapa waktu lalu merupakan demonstrasi cara, anggota diberi aneka olahan berbeda yang bisa dikembangkan. Nantinya juga ada edukasi pengolahan ikan serta keamanan pangan,” jelasnya.
Untuk Nagari Lubuk Basung, imbuh Hilda, saat ini ada 4 Poklahsar yang sudah terbentuk. Disebutkan, Poklasar Nila Pelangi bergerak dipengolahan rinuak, Poklahsar Aska olahan lele asap, Poklahsar Bundaran Mekar olahan bakso ikan, dan Poklahsar Suka jadi olahan kripik ikan.
“Ini merupakan upaya untuk mengenalkan aneka olahan ikan ke masyarakat. Masyarakat jadi gemar makan ikan. Anak-anak pun akan suka makan ikan jika olahannya menarik. Pada dasarnya gizi pada ikan sangat bermanfaat mencegah stunting dan bagus bagi pertumbuhan,” ulasnya.
Ditambahkannya, anggota Poklahsar tidak hanya terdiri dari pelaku usaha, melain juga ada masyarakat yang bergerak di bidang pemasaran, seperti pedang ikan. Menurutnya melalui kelompok itu, anggota dapat saling berkolaborasi.
“Bagi yang tidak bisa masak, bisa bergerak di bidang pemasaran, begitu juga sebaliknya. Artinya saling berkolaborasi satu sama lain,” ungkap Hilda.
Pihaknya berharap, anggota yang tergabung dalam Poklahsar bisa lebih mandiri. Produk olahan ikan yang dihasilkan poklahsar dapat menjadi usaha peningkatan ekonomi keluarga.
“Harapannya bisa mandiri, anggota bisa menciptakan aneka olahan ikan, pasarnya tidak hanya lokal tapi juga menembus market place. Selain itu ekonomi keluarga juga bisa meningkat, masyarakat juga lebih sehat dengan mengkonsumsi ikan,” ujarnya berharap. (Anto)
Komentar