Berita sidikkasus.co.id
Matim NTT – Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Ruteng St. Agustinus, dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), termasuk Aliansi Pemuda Reo (APR) Manggarai, menghadang kunjungan Gubernur dan Rombongannya di Jembatan Gongger perbatasan antara Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, yang terletak di Ibu Kota Kecamatan Reok,Manggarai,Rabu 24/06/2020.
“Hampir dua ratusan pendemo yang menggelar aksi di pintu keluar Jembatan perbatasan di Gongger itu, mendesak Gubernur Viktor Laiskodat, untuk segera membatalkan Izin penambangan Tambang Batu Gamping dan Pabrik Semen yang merugikan Masyarakat Petani di Lingko Lolok dan Luwuk tersebut”
“Selain demo menolak penambangan Batu Gamping di Lingko Lolok dan Pabrik Semen di Luwuk itu, juga dalam aksi mereka menolak dengan keras untuk melakukan penambangan yang ada diseluruh wilayah Manggarai, karena hanya merugikan Masyarakat”.
“Dalam aksi tiga elemen ini, mereka, menolak dengan keras penambangan Batu Gamping di Lingko Lolok dan Pabrik Semen di Luwuk, karena diduga tidak berpihak untuk kesejahteraan perekonomian para perani setempat dan petani pada umumnya diwilayah Manggarai Raya”.
“Masa yang tergabung dari tiga Organisasi itu, mendesak Gubernur untuk segera membatalkan Izin penambangan di Kab Manggarai dan Kab Manggarai Timur (Matim) NTT”.
“Hendrikus Mandela,selaku Kordinator aksi demonstran itu, yang kutip Sidikkasus dalam orasi mereka, dimana intinya, mereka menagih janji-janji Politik Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang sebelumnya, telah berjanji untuk memindahkan tambang di NTT., namun kenyataan saat ini, janji-janji manis Gubernur, diingkari”.
“Melalui Megafon atau alat pengeras suara, pendemo menghujat Gubernur, dengan mengucapkan kata-kata keras, “Gubernur pembohong”, dan kata-kata kasar lainnya yang dilontarkan dalam orasi mereka, dan sengaja Sidikkasus tidak mengutipnya,karena tak pantas saja diucapkan”. (richyjones)
Komentar