Foto :perahu layar dan sesaji
BANYUWANGI, JKN -,Nelayan di Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar upacara petik laut “Rebo Wekasan” di Pantai Waru Doyong, Rabu (7/11), untuk tujuan menolak bala atau bencana.
Camat kalipuro Henry suhartono mengatakan ritual petik laut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan para nelayan setiap satu tahun sekali pada hari Rabu terakhir di bulan Sapar (kalender Jawa). “Kegiatan itu merupakan tradisi yang telah dilakukan oleh nelayan di Desa Bulusan secara turun-temurun,” katanya.
Menurut kepercayaan warga setempat, hari Rabu terakhir pada bulan Sapar dianggap sebagai hari turunnya wabah penyakit dan bencana, sehingga warga menyelenggarakan petik laut “Rebo Wekasan”.
“Warga berharap dengan upacara petik laut bisa terhindar dari bencana dan penyakit, terutama saat melaut untuk mencari ikan,” kata henry
Petik Laut Rebo Wekasan dilakukan dengan cara melarung perahu berisi sesaji yang terdiri dari berbagai umbi-umbian (jenis polo pendem) dan sebuah kepala kambing sebagai simbol untuk membuang segala macam penyakit dan bencana dari nelayan Desa Bulusan.
“Perahu sesaji itu dilepas di tengah laut dengan iring-iringan masyarakat yang mengikuti dengan menggunakan perahu penangkap ikan,” tambahnya.
Sebelum melarung perahu sesaji, masyarakat menggelar doa permohonan keselamatan dan kelimpahan rezeki yang dipimpin oleh seorang pemuka agama desa setempat.
“Perayaan petik laut Rebo Wekasan tahun ini lebih meriah dari pada tahun-tahun sebelumnya , salah satu contoh dalam acara petik laut ini juga di adakan lomba perahu layar yang tahun sbelum nya peserta hanya 73 perahu untuk tahun ini ada 77 perahu layar dari jawa maupun pulau Bali,untuk desa bulusan sendiri mengeluarkan 20 pembalap perahu layar.dalam balapan perahu layar yang menempuh jarak 7 mil.Dan juga di meriahkan hiburan jaranan ,dan orkes.akhirnya lomba perahu layar dimenangkan oleh pelaut dari kelurahan klatak lingkungan tanjung Agus Supriyadi dengan nama perahu cah gendeng,Saat di temui wartwan agus mengatakan persaingan sungguh ketat,”ya mungkin ini rejeky dari tuhan untuk saya”ungkap agus (ari)
Komentar