Berita Sidik Kasus
OKU – Para petani di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan harga karet yang anjlok. Mereka hanya bisa pasrah, karena tak bisa mencari pekerjaan lain. Para petani berharap, pemerintah bisa secepatnya mengatasi harga karet yang turun tajam.
Abas, 45, petani karet di Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Senin (5/10), mengatakan, harga karet anjlok dari Rp 20 ribu perkilogram tahun 2012 menjadi Rp 4.300 perkilogram hingga pekan lalu.
Kecamatan Peninjauan dihuni oleh 80 persen keluarga yang menggantungkan hidup dari kebun karet. Meski harga karet jatuh, petani karet di Kecamatan Peninjauan mengaku tak mampu berbuat apa-apa. Tak bisa mencari pekerjaan lain. Mereka hanya bisa hidup dari kebun karet.
“Saya harap, pemerintah bisa melakukan langkah agar harga karet tidak anjlok seperti ini,” kata Abas.
Diwi ,60, petani karet di Kecamatan Peninjauan, menjelaskan, ia memiliki kebun karet dengan luas sekitar 3 hektar. Anjloknya harga karet membuat keuntungan menurun dari sekitar Rp 700 ribu perhari menjadi Rp 150 ribu per hari.
“Saya berharap, harga karet bisa naik. Jangan terlalu anjlok. Saya tidak bisa melakukan pekerjaan apa-apa lagi selain hidup dari kebun karet,” tuturnya.
JONI
Komentar