Petani Karet OKU Timur Kian Terpuruk

Berita Sidik Kasus

OKU TIMUR – Perekonomian petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan (Sumsel) kian terpuruk. Seorang petani karet di Martapura, Susi, mengungkapkan, saat ini harga karet di tingkat petani, hanya Rp 4 ribu per kilogram. Anehnya, pabrik karet makin sibuk menampung karet dari petani kepada tengkulak.

“Itu harga untuk karet dengan kualitas tergolong bagus, sudah lumayan kering,” ungkapnya.

Harga karet di Oku Timur tidak pernah naik sejak tahun 2012 lalu. Bahkan, pembelian karet dari petani pernah dihentikan karena alasan pabrik tutup. Pengusa tidak bisa menjual karet ke luar negeri, kami petani terkena imbasnya,” cetusnya.

Ketika karet dijual ke pabrik, banyak uji atau tahapan yang harus ditempuh, sebelum harga karet ditetapkan.

“Karet disortir, sama ketika saat tengkulak membeli karet dari petani langsung,” bebernya.

Rus , 40, seorang tengkulak di Martapura menjelaskan harga karet di Martapura saat ini Rp 5 ribu perkilonya. Harga ini disesuaikan dengan kondisi atau mutu karet. Kadar kering karet biasanya mengalami susut sampai ke pabrik hingga 50 persen. Sementara untuk karet menetes dari pohon 60 persen, tiga hari disimpan susutnya 40 persen, dan karet usia satu minggu susutnya 50 persen.

“Kondisi karet dijadikan alasan sebagai syarat penghitungan untuk penetapan harga beli karet oleh pabrik,” ujar Rus.

YESI/MENA

Komentar