Petani di Desa Bandar Agung Terancam Gagal Panen

Berita sidikkasus.co.id

EMPAT LAWANG – Seluas mata memandang, 50 hektare persawahan di area Air Deras Desa Bandar Agung Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan (Sumsel), dalam kondisi terancam gagal panen.

Luapan Sungai Kelampaian pada Minggu malam (20/6/2020), merusak luapan sawah milik warga setempat.

Sebuah irigasi di areal persawahan di Desa Bandar Agung mengalami patah. Sebanyak 150 hektare sawah petani di areal Sawah Bendungan, terancam bakal mengalami kekeringan akibat patahnya irigasi.

Kepala Desa (Kades) Bandar Agung, Bambang, mengungkapkan ada dua lokasi sawah milik warga di Desa Bandar Agung mengalir kerusakan akibat diterjang Sungai Kelampaian.

“Ada dua lokasi seluas 50 hektare sawah milik warga rusak diterjang luapan air Sungai Kelampaian. Areal sawahnya di Air Deras. Sementara di areal sawah Bendungan irigasi patah, ada 150 hektare sawah diarea itu saat ini sedang terancam kekeringan, karena air tidak mengalir akibat irigasi patah. Kejadiannya dua hari lalu,” ungkap Bambang, Selasa (23/6/2020).

Menurutnya, kondisi tanaman padi petani rata-rata berusia 1,5 bulan baru ditanam. Ia khawatir hasil panen padi di musim akan gagal, karena akan berdampak pada ekonomi masyarakat di Desa Bandar Agung.

“Petani di desa ini sangat butuh irigasi, karena saat ini padi baru tanam, agar bisa mengairi sawah yang masih butuh air. Kami mohon kepada pemerintah kabupaten agar secepatnya memberikan solusi,” harapnya.

Saya sudah menyampaikan laporan kepada Camat Pendopo mengenai musibah yang dialami oleh petani sawah di Desa Bandar Agung,” bebernya.

Tapi sampai saat ini belum ada pernyataan dari Dinas Pertanian terkait rusaknya areal sawah di desa ini. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang, Dadang, ketika dikonfirmasi belum memberikan jawaban.

(Tim)

Komentar