Petahana Tidak bisa Lagi, Djainal Mus Akan Memenangkan Di Pibup 2020

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU _ Bakal calon Bupati Pulau Taliabu Yakni ,”Hi . Djainal Mus, Membeberkan bahwa saya tetap optimis Siap bertarung mati matian untuk menumbangkan Petahana sebagai adik kandung saya sendiri di Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, saya siap menumbangkan petahana di pilkada 2020 ini.

Saat dihubungi via seluler kamis (08/1/2020) pagi ini , Hi.Djainal Mus menyampaikan kepada seluruh masyarakat pulau taliabu bahwa pilbup tahun ini mohon memilih pemimpin yang terbaik bagi masyarakat taliabu , dan saya harap masyarakat jagan lagi memilih calon yang banyak janji palsu , bebernya JM

Djainal menjelaskan, petahana itu tidak layak lagi untuk memenangkan pilbup ditahun ini , karena terlalu sesumbar dengan pernyataannya beberapa waktu lalu yang menyebutkan tak ada yang bisa menandinginya pada Pilkada 2020 ini.

“Sebagai seorang Bupati saya kira wajar-wajar saja kalau beliau mengatakan hal itu. Kalau saya itu merasa bagian dari kebanggaan diri, karena memang seperti itulah mental tanding yang selama ini ,ia sebagai seorang politisi,” ungkapnya.

“Kalau saya sendiri terkait dengan bahasa yang menurut petahana tak ada lawan tanding dan tak selevel, itu saya pikir di setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda.

Kalau saya secara pribadi satu kandidat merasa itu biasa saja, karena saya tahu persis bahwa sekalipun ini adalah kompetisi politik, kita adalah manusia yang tentu memiliki keyakinan, apalagi saya sebagai orang muslim merasa bahwa segala sesuatu itu bisa terjadi ataupun tidak jika itu diijinkan oleh Allah SWT,” katanya. JM

Djainal Mus juga mengaku lontaran perkataan yang disampaikan Aliong Mus adalah sesuatu yang takabur.

Sebab, disamping sesumbar, pernyataan Aliong juga kurang etis.

“Ada tiga partai yang hari ini punya spirit di Taliabu. Kalau optimis boleh, tapi kalau sampai menganggap remeh orang lain, saya kira itu adalah hal yang kurang etis. Walaupun dia sadari bahwa dirinya bisa melakukan apapun dengan apa yang dia miliki plus dengan kewenangan sebagai seorang Bupati hari ini, tapi kalau saya itu beliau sangat takabur ya,” cetusnya.

Muhaimin menilai, argumentasi yang ditegaskan Aliong belum berdasar. Apalagi belum finalnya keputusan masing-masing partai akan kandidat yang akan diusung.

“Saya merasa bisa saja, karena sampai dengan hari inikan belum final, seluruh kandidat masih mengkonsolidasikan terkait dengan apa yang menjadi persyaratan untuk maju Pikada di Pulau Taliabu, sehingga semua orang masih terbuka, semua orang masih punya kesempatan sebelum partai – partai yang hari ini memiliki kursi di Taliabu resmi mengeluarkan rekomendasi dari masing-masing personal yang bertarung di Pilkada 2020 di Pulau Taliabu,” tegasnya.

Kalau saya sebagai pribadi Insyaallah, saya merasa bahwa Taliabu tidak mungkin seorang Aliong Mus bisa menyapu bersih partai dengan cara komunikasi politik dia yang seperti hari ini dia lakukan.

Menurut Djainal Mus mengatakan, Insyaallah saya sangat optimis dan saya akan mendapatkan rekomendasi dari partai-partai yang memiliki kursi di Taliabu dan akan bertarung dengan siapapun yang idealnya yang nanti jadi lawan tanding saya dan sangat siap untuk bertanding dengan siapapun.

Walaupun itu dia seorang incumbent, tentu dengan cara-cara yang elok dan cara-cara yang demokratis, karena idealnya demokrasi itu adalah sarana didikan politik bagi masyarakat di Pulau Taliabu,” urainya.

Untuk itu, Djainal berharapan, ke depan dalam berkompetisi harus fair bahwa Camat adalah pembina politik di tingkat kecamatan agar bisa menempatkan diri sebagai seorang pembina di kecamatan.

Begitu juga di desa, ada juga kepala Desa yang harus mampu menempatkan diri sebagai pembina politik di desa.

Masyarakat harus dibiarkan mememilih sesuai dengan hati nuraninya, karena pengalaman yang panjang kita di Taliabu birokrasi itu selalu menjadi alat untuk pemenang pada kandidat-kandidat tertentu, yang tentu memiliki kuasa. Sehingga kita tidak memperpanjang catatan – catatan buruk tentang kompetisi, baik itu kompetisi pilkada sejarah panjang tidak memiliki catatan hal-hal yang buruk tentang pelaksanaan demokrasi di Pulau Taliabu, paling tidak kita sudah harus menghentikan (cara-cara seperti itu) di pemilukada serentak di tahun 2020 ini.

Sekali lagi saya , Djainal Mus mengingatkan Kepada masyarakat se kabupaten pulau taliabu , saya mohon agar supaya memilih peminpin yang terbaik , stop memilih pemimpin yang banyak janji ,” tutupnya. (**)

Komentar