Berita Sidik Kasus
BANYUASIN- Hingga saat ini ratusan warga Desa Tanjung Merbo Kecamatan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan masih terus mengeluh akibat banyaknya lalat di rumah mereka.
Banyaknya lalat diduga karena banyak kandang ternak ayam potong tidak berizin dan hanya berjarak beberapa ratus meter dari kawasan perumahan itu.
Keberadaan kandang ternak ayam potong itu berada di dusun I ll dan lll Desa Dalu X B dan dusun yang memang berdekatan dengan lokasi tempat perumahan.
“Mau makan payah, mau tidur pun payah juga. Ya gimana, lalatnya banyak kayak gini. Malu juga kita kalau ada tamu datang ke rumah karena banyak lalat. Kalau siang hari itu sudah tidak bisa tidur karena di kerumuni lalat. Sudah macam mayat jadinya,” ujar Susiani salah satu warga Komplek Yasindo, Selasa (29/9).
Atas keberadaan kandang ternak ayam potong ini ratusan warga Desa Tanjung Merbo sudah memberikan pernyataan secara tertulis dengan disertai tandatangan. Warga sepakat memberikan tandatangan karena sudah tidak sanggup menghadapi serangan wabah lalat. Warga menyebut lalat selalu banyak berdatangan ketika memasuki masa musim panen ayam potong karena mau dijual.
“Kalau warga Desa Tanjung Merbo ini duduk-duduk sambil pegang sapu lidi itu sudah biasa, karena untuk mukuli lalat. Ya lalatnya banyak sekali di depan mata ya dipukuli lah. Hari ini paling banyak lalatnya. Di rumah sedang ada acara, jadi di karpet dan di tikar lalatnya itu sudah seperti bersarang, karena banyak sekali. Kalau siang banyak kalau malam juga banyak,” kata Serli warga Komplek Yasindo.
Informasi yang dikumpulkan pada tahun 2020 keluhan yang dihadapi warga komplek perumahan Yasindo ini sebenarnya sudah pernah diberitakan.
Saat itu dari sekian banyak kandang ternak ayam potong yang ada di Desa Tanjung Merbo belum ada satupun kandang yang bisa dihentikan aktifitasnya.
Saat ini beberapa warga terkesan pesimis menghadapi permasalahan yang dihadapi. Penyebabnya mereka sudah tidak percaya lagi dengan Pemerintahan Desa ataupun Kecamatan. Meski demikian banyak warga yang masih mengharapkan agar Pemkab Banyuasin dapat turun tangan dengan melakukan penertiban terhadap kandang-kandang ayam tersebut.
Kepala Desa Rambutan, Helmi mengakui ada keluhan warganya atas keberadaan ternak kandang ayam potong ini. Meski demikian ia menyebut ada juga warga yang dapat memakluminya karena dengan pemilik ternak masih punya hubungan keluarga.
“Ya memang ngeluh warga tapi itulah karena di kampung ini masih bersaudara semua orangnya jadi masih mau bagaimana lagi. Tempo hari sudah ada warga yang kita minta ditutup karena warga sudah ribut. Lalat di sini gitu, nanti tiga hari banyak karena lagi panen ayam, tapi tiga hari kemudian hilang. Mungkin karena di sini ada banyak kandang karena masuknya ayam tidak bersamaan makanya tidak berenti lalatnya, tapi bukan di Desa kita ini saja kandangnya karena di Desa Tanjung Merbo pun ada,” kata Helmi.
Hingga laporan ini selesai ditulis Kepala Satpol PP Kabupaten Banyuasin belum bisa dikonfirmasi oleh wartawan.
(JONI)
Komentar