Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Selasa (19/10), ada pemandangan yang tidak biasa di perkantoran lingkumgan Pemerintah Kota Probolinggo. Semua pegawai terlihat memakai sarung dan baju koko lengkap dengan peci serta busana muslimah saat menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.
Ya, menyambut Hari Santri Nasional (HSN) ke VII yang diperingati pada tanggal 22 Oktober 2021, Pemerintah Kota Probolinggo menyerukan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan pakaian muslim. Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Probolinggo Nomor : 451/6448/425.013/2021 tanggal 16 Oktober 2021 tentang pemakaian busana muslim untuk memperingati Hari Santri ke VII Tahun 2021 di Kota Probolinggo.
Kabag Kesra Setda Kota Probolinggo Agus Dwiwantoro mengatakan, mendukung penggunaan pakaian busana muslim tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada Hari Santri Nasional. “Melihat ke belakang tentang sejarah hari santri didasari dengan tercetusnya revolusi jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad bagi umat muslim dalam mempertahankan kemerdekan Republik Indonesia. Berarti para santri dulu ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan RI. Maka di era modern ini wali kota mengajak seluruh ASN, karyawan/karyawati, BUMN/BUMD untuk mengingat kembali dan mengisi Hari Santri dengan memakai busana muslim,” terangnya.
Agus menambahkan, pakaian busana muslim diberlakukan mulai tanggal 19 hingga 26 Oktober 2021 dengan ketentuan laki-laki menggunakan atasan baju koko, peci dan bawahan sarung. Sedangkan untuk wanita memakai pakaian muslimah dan bagi yang beragama lain dapat menyesuaikan.
Salah satu ASN, Rama mengatakan senang bisa mengenakan baju koko, sarung dan peci. “Awalnya kurang pede namun setelah dijalanin ternyata nyaman juga. Aktivitas kerja pun tidak terganggu,” ujarnya. Selain itu, menurut Rama, dengan mengenakan pakaian tersebut ia ikut memaknai peringatan HSN di kota tempat ia mengabdi.
Disaat bersamaan, salah satu ASN perempuan yang sehari-hari bertugas di dinas yang membidangi informatika mengaku bersemangat saat menjalankan tugasnya dengan menggunakan busana muslimah. “Seru aja, tidak seperti hari-hari biasanya memakai seragam dan atribut. Rutinitas pekerjaan juga tidak terganggu tetap jalan seperti biasanya,” tuturnya kepada probolinggo.go.id. (yuli)
Komentar