Berita sidikkasus.co.id
MENYEMPROTKAN disinfektan ke jalanan, seperti yang dilakukan disemua daerah dari di Sumatera Selatan (Sumsel), tidak menghilangkan virus korona malahan bisa meningkatkan risiko bagi kesehatan.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia, Adena, Sabtu (16/5).
Dalam dokumen mengenai membersihkan dan mendisinfeksi permukaan sebagai tanggapan atas covid-19, Adenia mengatakan menyemprotan disinfektan tidaklah efektif.
“Penyemprotan atau pengasapan luar ruangan seperti jalanan atau pasar tidak direkomendasikan untuk membunuh vidus covid-19 atau patogen lain.
Hal itu karena disinfektan menjadi tidak aktif karena adanya debu atau kotoran lain,” papar Adenia.
“Bahkan, saat tidak ada benda organik, penyemprotan kimia tidak akan bisa menutupi seluruh permukaan untuk durasi yang diperlukan untuk menonaktifkan patogen,” imbuh Adenia.
Adeni mengatakan, jalan dan trotoar tidak dipandang sebagai sumber infeksi covid-19 dan mengatakan menyemprotkan disinfektan bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dokumen itu kemudian menggarisbawahi menyemprotkan disinfektan kepada individu sama sekali tidak disarankan dalam kondisi apa pun.
“Hal itu bisa berbahaya secara fisik dan psikologis.
Hal itu juga tidak akan menurunkan kemampuan individu yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalui droplet,” tegas Adenia.
Menyemprotkan klorin atau bahan kimia beracun lainnya pada manusia bisa menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronchospasm, dan gangguan gastrointestina.
Oleh : Adeni Andriadi
Komentar