Penghasilan Ojek Pangkalan Berkurang Karena Adanya Ojek Online Di Pandaan

PANDAAN – JKN.

Jumat (2/9), ratusan tukang ojek pangkalan di Pandaan mendatangi kantor Kecamatan Pandaan. Mereka memprotes beroperasinya ojek online di Pandaan.
Ratusan tukang ojek itu, datang dari puluhan pangkalan di Pandaan. Mereka mengeluhkan pendapatan sebagai tukang ojek yang turun drastis.

Pertemuan lantas digelar antara perwakilan pengurus dan pembina Pokmas dengan Muspika Pandaan dan sejumlah pihak yang hadir. Namun, tak terlihat seorang pun perwakilan ojek online hadir dalam pertemuan tersebut.

Selama pertemuan, Pokmas mengeluhkan turunnya pendapatan tukang ojek pangkalan sejak dua tahun lalu. Tepatnya, sejak ojek online beroperasi di Kecamatan Pandaan, dua tahun terakhir.

“Sejak ada ojek online, pendapatan kami sebagai ojek pangkalan menurun drastis. Dan, itu sudah terjadi selama dua tahun terakhir,” ujar sala satu tukang ojek dari pangkalan Terminal Pandaan.

Sebelum ada ojek online, menurutnya, pendapatan tukang ojek sehari rata-rata Rp 75 ribu – Rp 100 ribu. Namun, sejak ada ojek online, sehari rata-rata hanya mendapat Rp 25 ribu – Rp 30 ribu.

Atas keluhan itu, Pembina Pokmas Dading P. Hasta meminta pemerintah memberikan solusi. Sebab, hal ini berkaitan dengan pendapatan tukang ojek.

Dading menegaskan, ketentuan yang mengatur tentang angkutan umum roda dua atau ojek memang tidak ada. Namun, pemerintah harus memberikan solusi.

Menurutnya, harus ada kebijakan atau rekomendasi khusus dari pemerintah daerah yang mengatur tentang ojek pangkalan dan ojek online. Sehingga, tukang ojek pangkalan tetap mendapatkan penghasilan yang layak,

Dia juga minta agar operasional dan keberadaan ojek online di Kecamatan Pandaan dibatasi. Salah satunya tidak mengambil penumpang, serta bila perlu dimatikan aplikasinya.

“Dari sisi tarif memang lebih murah ojek online. Kendaraannya juga baru dan usia mereka lebih muda. Sementara itu, mau cari pekerjaan ke pabrik juga susah. Oleh karena itulah ojek pangkalan harus tetap dilindungi dan diperhatikan. Apalagi jumlahnya ribuan di Pandaan,” ungkapnya.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pasuruan Tri Agung Laksono menegaskan, keberadaan ojek pangkalan harus mendapat perhatian pemerintah. Sebab, mereka sudah lama ada.

Selain itu, jumlah mereka ribuan dengan jumlah pangkalan mencapai puluhan. Di sisi lain, tukang ojek pangkalan rata-rata berusia sudah tua, susahencari pekerjaan lain karena faktor umur. Mereka mengandalkan uang dari hasil ngojek saja, untuk makan, memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. (Tom)

Komentar