Berita Sidikkasus.co.id
PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren Nurussyam Bondowoso KH Abdul Malik Sanusi menyampaikan ajakan kepada masyarakat Kota Probolingo untuk mengenal serta mengingat kembali pondasi dasar Islam, yang terkandung dalam rukun Islam. Rukun berarti pondasi atau pilar sehingga rukun Islam merupakan pondasi agama yang wajib diamalkan.
Hal tersebut disampaikan pada saat KH Abdul Malik Sanusi mengisi tausiyah dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, (15/3) di gedung Puri Manggala Bhakti, kantor Wali Kota Probolinggo.
“Rukun Islam adalah dasar-dasar keislaman atau pondasi bagi seorang muslim. Oleh karena itu, seorang muslim sudah sepatutnya menjaga pondasi keislaman dalam diri agar selamat di dunia dan akhirat,” katanya.
Dengan lantang, KH Abdul Malik Sanusi lalu menerangkan, rukun Islam ada 5. Yaitu, mengucapkan syahadat, mengerjakan salat, mengeluarkan zakat, mengerjakan puasa di bulan Ramadan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
Tausiyah yang dimulai ba’da Isya’ itu dihadiri oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin beserta jajarannya di lingkungan Pemkot Probolinggo, perwakilan forkopimda dan pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Probolinggo. Tema kegiatan kali ini adalah “Menjalin Ukhuwah Islamiyah dan Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT di Tengah Pandemi Covid-19”
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan yang juga diikuti siswa SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK dan masyarakat luas melalui tayangan virtual akun Pemerintah Kota Probolinggo ini, dilaksanakan sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1442 H di tengah bangsa Indonesia bahkan seluruh dunia sedang menghadapi ujian adanya wabah pandemi Covid-19 sampai saat ini.
Peringatan Isra’ Mi’raj, yang tiap tahun diperingati oleh umat Islam, merupakan pengkajian ulang dalam rangka mengingat dan merefleksi kembali sebuah peristiwa luar biasa yang merubah sejarah peradaban manusia dan sekaligus mengukur kualitas keimanan umat Islam.
Seperti diketahui, Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem, Palestina. Sementara Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju langit ke-7 hingga Sidratil Muntaha untuk menerima perintah salat dari Allah SWT. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.
Wali Kota Habib Hadi menambahkan, berkaitan dengan menyongsong bulan suci Ramadhan 1442 H, yang tinggal sekitar 30 hari lagi, ia mengajak warganya untuk mempersiapkan diri baik mental maupun fisik dengan hati yang ikhlas dan gembira. “Marhaban yaa Ramadhan. Semoga kita diberikan kesempatan untuk menikmati ibadah puasa ramadhan dengan sempurna menjadi pribadi yang muttaqin,” ujarnya.
Agar dalam pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan nanti tercipta situasi yang kondusif, aman dan tertib, orang nomor satu di Kota Probolinggo itupun mengingatkan 4 hal pada warganya. Diantaranya, menjaga niat yang bersih memperbanyak ibadah dan sopan santun selama bulan Ramadhan.
Lalu, meningkatkan ukhuwah islamiyah dan tolerasi kerukunan hidup umat beragama secara harmonis dan bermartabat. Khusus bagi pengelola jasa hiburan malam, ia mengimbau, supaya ditutup selama sebulan penuh dari 1 Ramadhan sampai dengan 1 Syawal.
Serta untuk menggairahkan Syi’ar Ramadhan dengan melakukan amalan yang utama seperti memperbanyak sedekah, tadarus dan menelaah al-qur’an, qiyamul lail. “Shalat taraweh, menjernihkan fikiran dengan banyak berdzikir kepada Allah dan i’tikaf lebih-lebih pada sepuluh hari terakhir,” terangnya.
Pada kesempatan itu pula, wali kota mengukuhkan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Probolinggo masa khidmad 2021-2026. “Saya ucapkan selamat kepada ketua dan pengurus IPHI Kota Probolinggo. Saya berharap sinergitas pemkot dan seluruh organisasi masyarakat, khususnya IPHI bisa bersinergi dengan visi misi Kota Probolinggo untuk kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia, red), di bidang keagamaan,” pungkasnya. (Yuli)
Komentar