Pemkab OKI Diminta Jaga Stabilitas Harga Sembako

Berita sidikkasus.co.id

OKI – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) diminta untuk menjaga stabilitas harga sembako jelang lebaran.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia, Ansori AK meminta, agar Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) serius untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok yang mulai merangkak naik menjelang hari raya Idul Fitri di tengah pandemi.

Ia berharap Pemkab OKI tidak lagi menambah penderitaan masyarakat dengan membiarkan harga kebutuhan pokok terus meningkat.

“Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah hidup menderita di masa Covid-19 ini, kami harap Pemkab OKI bisa bergerak cepat untuk mengendalikan serta menahan kenaikan harga bahan pokok yang sudah merangkak naik dipasar,” ungkap Ansori AK dalam keterangan persnya kepada Sidikkasus.co.id, Minggu (17/5).

Saat ini harga bawang merah di pasar tradisonal di Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah dibanderol dengan harga Rp52.250 per kg. Sejak hari pertama puasa, harga bawang merah sudah mengalami kenaikan hingga 16,8%. Padahal harga acuan bawang merah yang ditetapkan pemerintah Rp32 ribu per kg.

Harga gula turut melambung dan yang masih mahal saat ini adalah harga gula masih berada di Rp17.400 per kg. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gula ada di Rp12.500 per kg.

Selain harga bawang yang terus merangkak naik dan harga gula masih tinggi, harga komoditas lain pun turut merangkak naik seperti harga daging ayam ras segar.

Berdasarkan data dimiliki Dewan Pimpinan Pusat Forum Keadilan Rakyat Indonesia, harga 1 kg daging ayam ras segar dibanderol di atas Rp 30.000. Sejak awal pertama puasa harga daging ayam telah naik 11,4%.

Menanggapi hal tersebut, Ansori AK menyatakan ia memperingatkan Pemkab OKI agar segera melakukan langkah konkret untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

“Kami memperingatkan Pemkab OKI untuk dapat menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, agar supaya Pemkab OKI bisa segera menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Tapi kenyataannya di lapangan malah terjadi kenaikan beberapa bahan pokok. Kami menyayangkan hal ini dan berharap pemerintah Provinsi Sumatera Selatan segera melakukan langkah serius untuk menekan harga kebutuhan pokok,” jelas Ansori AK.

Selanjutnya Ansori AK menghimbau agar Pemkab OKI lebih menguatkan koordinasi antar Dinas agar bisa memecahkan permasalahan ini.

“Saya harap Pemkab OKI harus kompak dan melakukan sinergi dengan baik terhadap Dinas terkait.

Permasalahan kenaikan harga ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu sektor saja, tapi ini multi sektor, ada sektor perdagangan, sektor pertanian, bahkan instansi penegak hukum juga harus dilibatkan terutama jika ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk mengeruk keuntungan,” tutup Ansori AK.

Oleh : Adeni Andriadi

Komentar