Minahasa utara, JKN – Demi mendukung prioritas nasional serta percepatan dan perluasan kualitas infrastruktur pemerintah pusat sudah berupaya memperbaiki bahkan telah menggelontorkan miliaran rupiah demi terlaksananya jalan didaerah.
Akan tetapi cukup disayangkan ketika pemerintah mengambil kebijakan dengan menaikan anggaran daerah berbanding terbalik dengan kualitas infrastruktur yang dibangun disini tentunya masyarakat yang dikecewakan. Dari hasil investigasi jurnalis Jejak Kasus News diduga proyek berbandrol miliaran rupiah tersebut dibuat asal jadi. Proyek pelebaran jalan lingkar antara desa kema menuju desa rumbia tersebut terjadi pembiaran,” pasalnya jalan yang berada di daerah kema III menuju desa langsot terjadi kelongsoran namun pihak PU provinsi seakan akan tutup mata.
Menurut beberapa masyarakat yang enggan disebut namanya mengatakan,”
Peningkatan anggaran ternyata tidak ditunjang dengan peningkatan kualitas infrastruktur karena menurut mereka, proyek pelebaran jalan didaerah Girian, Kema, Rumbia dikerjakan asal jadi. Selain itu proyek pelebaran jalan, ada juga beberapa proyek yang dikerjakan drainase yang memakan waktu cukup besar namun rupanya terjadi pembiaran,” sehingga ketika musim hujan jalanan menjadi licin dan becek akibat luapan air, kerikil dan tanah yang terpancar diseluruh badan jalan. Belum lagi masalah pelebaran di mana tebing jalan yang seharusnya menggunakan katingan dan kemiringan, ternyata tidak menggunakan katingan sama sekali sehingga sering terjadi kelongsoran.
Akibatnya pengguna transportasi jalan merasa terganggu karena banyaknya batu yang jatuh serta tanah bercampur pasir menggenangi badan jalan. Dan yang lebih mengherankan lagi jalan yang belum lama di buat sudah mulai retak dan berlubang, Sehingga dipastikan bawah mutu dan kualitas infrastruktur jalan yang dibangun diduga tidak sesuai spack, sehingga cukup memprihatinkan. walaupun diketahui jumlah anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah pusat atau lebih dikenal dengan sebutan APBN cukup besar, namun kenyataan dilapangan pekerjaan tidak maksimal. Hasil penelusuran tim investigasi jejak kasus news diketahui untuk anggaran tahun 2018 menurut Stive Kepel kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PURR),”
untuk alokasi anggaran tahun 2018 sebesar 23,6 miliar hanya khusus dianggaran untuk tiga ruas jalan di mitra pungkasnya.
Namun disisi lain beberapa sopr sopir truck yang kuatir dengan adanya jalan longsor namun hingga saat ini belum ada perbaikan agar supaya cepat diperbaiki. Kepada tim investigasi jejak kasus news para sopir angkutan yang sering kali melintas di jalan tersebut berharap kepada pemerintah, instansi kepolisian serta kajati untuk lebih melakukan pengawasan bila perlu tindak tegas bagi mereka yang dengan sengaja bermain di atas anggaran proyek yang begitu besar,” agar nantinya proyek infrastruktur jalan bisa selesai dengan kualitas dan mutu yang baik (Arjun)
Komentar