Berita SidikKasus.co.id
BANGKA — Bupati Bangka Mulkan SH.MH. Mengahadiri rapat pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Struktural di lingkungan pemkap Bangka digedung sepintu sedulang sungailiat Bangka 2022 Khususnya.
Untuk eselon 3A, 3B. Ini merupakan suatu kebutuhan organisasi yang selama enam bulan sekali pasti kami lakukan evaluasi. Apabila terjadinya suatu stagnan ataupun adanya suatu gejolak-gejolak terhadap OPD yang dipimpin, pasti kami lakukan evaluasi itu kata Mulkan.
“Tentunya harapan saya bahwa mereka harus bekerja dengan sebaik-baiknya dan juga pelihara jabatan itu, jangan terlena dengan jabatan. Kadang-kadang ketika kita sudah beri jabatan, mereka sudah lupa. Seolah-olah yang mereka lakukan hanya di lingkungan mereka sendiri, tetapi kegiatan Pemkab Bangka ini kan banyak. Ketika diundang coffee morning mereka harus hadir, karena di coffee morning itulah kita akan berdiskusi masalah, bagaimana penyelesaian masalah dan bagaimana solusinya ke depan.jelas Mulkan.
Kalau mereka tidak hadir, mereka tidak responsif terhadap apa yang dilakukan pemerintah daerah. Dan juga ketika ditugaskan, mungkin seperti kepala diwakili sekretaris. Ini menjadi penilaian kami. Dan juga kegiatan-kegiatan secara umum di Pemkab Bangka ini, bahwa tugas dari kepala dinas, kabid, kabag harus mewakili atau mendampingi pejabat menengah di lingkungan Pemkab Bangka ini. Jangan sampai nanti kita diundang, hanya beberapa orang yang hadir. Apalagi ini menyangkut kegiatan-kegiatan masyarakat, seolah-olah Pemkab Bangka tidak mendukung kegiatan masyarakat. Ini yang harus dilakukan bersama.jelas Mulkan.
” Pelihara jabatan. Dan juga kegiatan umum seperti gotong royong Jum’at bersih ini, bukan hanya membawa badan dan memicu teman-teman tidak bekerja. Setiap kali kami mengajak mereka untuk kegiatan ada Nb nya agar membawa peralatan kerja bakti. Dan juga kegiatan Pemkab Bangka seperti senam bersama, apel bersama, harus hadir. Kalau tidak hadir ini merupakan catatan kami juga. Berarti orang ini tidak mau bekerja sama. Tidak ada suatu kesetiaan terhadap Pemkab Bangka, hanya mau jabatan saja ketika sudah memangku jabatan kakinya sudah di atas meja. Ini yang saya tidak mau ungkapnya.
Sebenarnya apapun jabatan yang kita emban harus kita untuk pemerintah daerah. Sanksi nya seperti yang sudah saya sampaikan tadi saya sudah perintahkan kepala kepala dinas nanti apabila ada pegawai mereka di lingkungan OPD mereka, mereka harus buat surat teguran. Baik itu teguran 1, 2 dan 3. Dan Itulah salah satu dokumen atau referensi kami dalam sidang baperjakat. Bahwa si A ini betul-betul tidak bekerja. Kita akan bebaskan jabatan. Karena sudah kita beri jabatan tidak hadir. ucapnya.
Lebih baik kita mundur dengan terhormat. Kalau kita tidak mau lagi memegang jabatan lebih baik Kita lepas jabatan. Pak Bupati, saya lepas jabatan karena saya terus terang mungkin pertama tidak bisa melakukan kegiatan atau jabatan dengan sebaik-baiknya. Ataupun saya terlalu repot lah apalagi harus berhadapan dengan para auditor kita DPPKAD seperti itu, kadang-kadang perlu kesiapan dari pada pegawai tersebut perlunya nyali lah. Kadang-kadang itulah yang menjadi masalah.
Tetapi jangan menghambat organisasi kita. Mundur tidak mau tetapi jabatannya mau. Bekerja tidak mau. Sedikit-sedikit melaporkan kami ke pemerintah pusat ke KASN, bahwa Bupati menonjobkan daripada pegawai sebenarnya bukan salah kepala daerahnya. Mekanisme itu kita ikuti seperti ada teguran 1, 2 dan 3. Ini yang akan kita lakukan ke depan.
Nanti apapun keputusan pemerintah pusat karena itu sudah betul-betul final mau tidak mau karena akan diarahkan semuanya ke P3K semua nanti. Supaya ada status, kalau honorer sifatnya temporer, sewaktu-waktu ketika pemerintah daerah masih mampu masih memerlukan pasti diberdayakan atau direkrut. Tetapi kalau namanya P3K ada legalitas, itu arah yang baik. Supaya tidak ada lagi pegawai-pegawai kita di lingkungan Pemkab Bangka yang tidak memiliki status. sementara masih di bagian pendidikan tapi nanti secara umum pasti ada. Ini sekarang khusus guru dulu. Dan mungkin Secara umum 2022 akan kita rekrut juga nanti jadi jangan”, khawatir lah.Mengkhiri. (A/I)
Komentar