LAHAT – SIDIKKASUS.
Terkait dugaan perampasan lahan transmigrasi puluhan ribu hektar di wilayah Kikim Barat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, pejabat Pemkab. Lahat sudah mulai saling menyalahkan, dugaan kesalahan dalam mengambil kebijakan yang dilakukan oleh Bupati Lahat dan BPN, dengan memberikan lahan garapan warga trans tersebut melalui HGU kepada PT. SMS. dan PT. Aditarwan. Jumat,15/11/19.
Wakil Bupati Lahat Haryanto yang dimintai keterangan oleh awak media Sidikkasus.co.id, hanya mengatakan silakan tanyakan saja kepada Asisten I katanya, karena penangan kasus sengketa tanah diserahkan kepada Asisten I, sembari meninggalkan awak media. Lain lagi dengan keterangan yang disampaikan oleh Camat Kikim Barat Satya Sumanto, yang mengatakan bahwa ; ini semua adalah akibat dari kesalahan yang dilakukan oleh Kementerian Transmigrasi, katanya.
Masih menurut Camat Kikim Barat Satya Sumanto, transmigrasi itu tahun 1982, semestinya tahun 1987 sudah tidak ada masalah lagi, mengapa sampai sekarang lahan usaha l dan 2 tidak diserahkan, bahkan diberikan kepada perusahaan melalui HGU, disinilah letak kesalahannya, yaitu kesalahan dalam mengambil kebijakan, yang dirugikan masyarakat masyarakat transmigrasi, saya ini hanya Camat, bisa berbuat apa, yang sepertinya tidak mau disalahkan.
Sementara penjelasan yang disampaikan oleh Junardi Kasi sengketa pada Kantor BPN Lahat saat dimintai keterangan oleh SK, bahwa lahan usaha l dan 2 memang belum diserahkan dan tidak bisa diberikan kepada warga transmigrasi, kerena sudah tumpang tindih dengan HGU PT. Multrada Multi Maju, yang sekarang masuk HGU PT. Sinar Mas Sejahtera dan PT. Aditarwan yang mengelola lahan plasma warga trans seluas 4200 hektar bersama KUD. TANI MAJU.
Jika demikian adanya, siapa yang mestinya bertanggung jawab dengan warga transmigrasi yang ditempatkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Transmigrasi dengan menggunakan dana APBN yang sangat besar, sementara mereka menunggu kepastian haknya dikembalikan, berupa lahan usaha l dan 2 lebih dari 25 tahun, dalam keadaan miskin dan terkebelakang. ( TIM. SK).
Komentar