BANYUWANGI, JKN – Mimpipun tidak pernah terbayangkan dalam benak Ali Badrun, (50), dan istrinya Haryati, (46) untuk bisa berangkat ke tanah suci guna menjalankan ibadah umroh.
Namun ternyata, tanpa mimpi sama sekali, ibadah umroh itu kini harus dijalani pasangan suami istri (pasutri) yang bekerja sebagai tukang kebun di Perumahan Mendut Regency ini. Rabu (31/10/18) sore, pasutri tersebut akhirnya bisa berangkat setelah seorang anggota Polres Banyuwangi, Aipda Bahrul Ilmy menanggung biaya umroh keduanya.
Kepada media ini, Ali Badrun menyatakan, sebagai seorang muslim dia dan istrinya tentu saja punya keinginan untuk pergi ke tanah suci.
Tetapi keinginan itu sepertinya hil mustahil mengingat kondisi ekonominya yang sangat tidak memungkinkan sekali.
Bahkan, untuk tempat tinggal saja dirinya masih menumpang di rumah kecil yang disediakan pihak pengembang perumahan setempat.
Lelaki asal Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi ini mengaku, pada tahun 2016 lalu dia dan istrinya pernah mendaftar pada sebuah biro travel umroh yang kini telah dinyatakan bangkrut. Namun saat itu dia hanya mampu membayar uang pedaftaran saja.
“Hanya mendaftar saja, tidak bisa nyicil karena keterbatasan. Saya sudah mengikhlaskannya,” ungkapnya, ditemui sebelum berangkat umroh, Rabu, (31/10/18) sore.
Ali Badrun pun menyatakan rasa syukur dan bahagianya karena Allah SWT membuat suratan atas durinya dan istrinya bisa berangkat umroh atas biaya dari seorang polisi, Aipda Bahrul Ilmy dan keluarganya.
Ali Badrun pun berharap agar mereka yang bersodaqoh untuk memberangkatkan dia dan istrinya ber umroh ke tanah suci dimudahkan dan dilapangkan rizqinya serta dilancarkan pekerjaannya.
“Insya Alloh, semoga beliau husnul khotimah,” doanya dengan haru.
Aipda Bahrul Ilmy sendiri mengaku sangat bersyukur bisa memberangkatkan Ali Badrun dan istrinya beribadah umroh ke tanah suci.
Ilmy dan keluarganya terpanggil untuk memberangkatkan pasutri tersebut karena selama ini Ali Badrun sebagai tukang kebun tidak pernah mengeluh dalam bekerja dilingkungan Mendut Regency
Logikanya, pekerjaan yang dijalaninya itu cukup berat hanya dengan upah sebesar Rp 20 ribu perharinya.
Bahrul Ilmy, mantan anggota Satlantas Polres Banyuwangi ini menyebut, Ali Badrun dan istrinya selalu tekun beribadah.
Kendati dengan kondisi ekonomi yang terbilang kurang, mereka tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu.
Selain itu, Ali Badrun juga menjadi guru mengaji dan Imam di masjid yang ada di perumahan tersebut.
“Dia melakukan itu tanpa pamrih,” lontar Polisi anggota Sat Sabhara yang bertugas di penjagaan Polres Banyuwangi ini.
Ilmy dan keluarga pun akhirnya memutuskan untuk memberangkatkan umroh pasutri ini. Biayanya dia sisihkan dari uang pribadinya.
Nah, niat baiknya itu ternyata mendapat respon yang baik dari Biro Travel Mabrur Baitullah Indonesia.
Ketika dia mendaftarkan Ali Badrun dan istrinya pihak Travel yang berkantor di Jl. Wahid Hasyim ini tidak memasang tarif normal.
“Alhamdulillah, dari pihak travel membantu separuh harga dari biaya normal sebagaimana biasanya,” pungkas Ilmy. (*)
Caption : Aipda Bahrul Ilmy saat prosesi pemberangkatan umroh Ali Badrun dan istrinya dari masjid Mendut Regency Banyuwangi.
PUBLISHER: TEDDY
Komentar