Parkir RSU Chevani Patut Diduga Berpotensi Pemerasan

Berita sidikkasus.co.id

TEBING TINGGI – Hal ini dikarenakan adanya pemaksaan untuk membayar parkir walaupun sudah mintak tolong hanya sebentar mau membeli pulsa ke luar RSU Chevani, karena keluarga pasien kehabisan pulsa dan didalam kompleks RSU Chevani tidak ada yang menjual pulsa.

Permasalahan Ini sudah seringkali terjadi di dengan hal yang sama, yaitu memaksa keluarga pasien membayar parkir beberapa kali keluar masuk area rumah sakit tetap harus membayar parkir, karena ada urusan keluar komplek sehubungan adanya urusan kepentingan pasien.

Pada kejadian tgl 23 April 2023 jam 22.23 malam karena seorang keluarga pasien mau menhubungi keluarganya, sementara yang bersangkutan kehabisan pulsa maka dia ingin membeli pulsa keluar, keluarga pasien tersebut bilang permisi sebentar mau beli pulsa, lantas petugas parkir menjawab bayar dulu parkir pak. Lalu dijawab dengan kalimat “Oke tapi kalau saya masuk bayar parkir juga, jawabnya ya, saya tanya lagi kalau kita ada 20 kali urusan pasien keluar bayarnya 20 kalijuga,  jawabnya, ya bayar karena itu peraturan, saya tanya lagi yang buat peraturan itu siapa, jawabnya bos saya, dan saya tanya lagi alamat dan nomor hp, jawabnya alamat Medan dan tidak mau memberi no hp.

Disamping itu juga dalam struk/karcis parkir ada tertulis jika karcis parkir hilang akan didenda kereta 20.000 dan mobil 30.000 dan kendaraan hilang dan rusak petugas parkir tidak bertanggung jawab.

Seharusnya Rumah sakit menyediakan pasilitas umum tanpa membebankan keluarga pasien termasuk parkir, toilet, mushola. Disamping itu petugas parkir tidak punya etiket bicara dan tidak hormat terutama kepada orang tua, semacam orang pasaran pada hal perempuan dan masih lajang,

Apakah ini mental yang didik oleh bos parkir/pemborong. Kiranya ijin parkir RSU Chevani Tebingtinggi  perlu dikaji atau di evaluasi oleh pemerintah Tebingtinggi.  (.M.N )

Komentar