TALIABU – JKN. Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi(P-MAK) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Rumah Aspirasi DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi No.10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/21019).
Dalam aksinya, mereka mendesak pimpinan partai berlambang Mercy itu agar segera mencopot Hendrata Thes dari jabatannya selaku Ketua DPD Partai Demokrat Maluku Utara.
Hendrata dianggap mencemarkan nama baik partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu, karena diduga terlibat praktek korupsi.
Aksi ketiga ini dilakukan setelah aksi pertama dan kedua terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes beberapa waktu lalu.
“Aksi demo kali ini merupakan lanjutan dari dua aksi sebelumnya pada minggu lalu,” ucap Fandi Wakano selaku Koordinator Lapangan.
Dalam aksinya, puluhan mahasiswa ini membawa poster dan spanduk bergambar foto wajah Hendrata Thes
P-MAK sendiri merupakan aliansi pemuda dan mahasiswa yang lahir dari kumpulan aktivis-aktivis mahasiswa dan pemuda yang berasal dari Kepulauan Sula, Maluku Utara dan Maluku yang berkuliah dan beraktivitas di Jakarta.
Pantauan media ini, masa menuntut Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar segera mencopot Hendrata Thes dari jabatannya selaku Ketua DPD Partai Demokrat Maluku Utara.
Pasalnya, Hendrata dianggap terlibat sejumlah praktek korupsi di Kabupaten Kepulauan Sula yang diduga melibatkan Hendrata Thes, yakni kasus Jaringan Irigasi Modapia, Reklamasi Pantai Sanana, Bendungan Waibugis, Bandungan Kaporo dan jalan Waitinagoi-Wailoba, yang merugikan keuangan negara puluhan milyar rupiah, sejak 2014 lalu.
Dugaan korupsi tersebut juga berdasarkan hasil dari BPK yang menemukan kerugian negara mencapai miliaran rupiah.
Sementara itu, Zul Sangadji salah satu orator menyampaikan, jika dalam satu minggu DPD Partai Demokrat tidak menindaklanjuti kasus tersebut, maka P-MAK akan kembali turun dengan membawa massa lebih banyak lagi sampai kasus bupati ini diproses hukum,“ tegasnya.
Ia beranggapan Hendrata Thes telah mencemarkan nama baik partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu, dan tidak layak menjadi Ketua DPD Partai karena diduga terlibat praktek korupsi.
(Rjk)
Komentar