Berita. Sidikkasus.co.id
Semeulue . Seorang oknum pejabat Simeulue berinitial EH melakukan pelecehan/penghinaan terhadap profesi Wartawan dan DPRK pada sebuah group WhatsApp.
Kelakuan merendahkan martabat profesi Jurnalis itu diduga dilakukan Bupati Simeulue pasca viralnya berita video mesum dan berita dugaan korupsi Rp 9,6 M dan proyek fiktif Rp 12,8 M.
Dalam screenshot yang diperoleh Sidikkasus.co.id, seseorang dalam Group Keluarga Besar SAS berinisial MR yang diduga Sekretaris Dinas Perhubungan Simeulue mengunggah sebuah foto/link berita dan ucapan dalam salah satu bahasa daerah setempat.
Kemudian oknum pejabat diduga Bupati Simeulue, EH menyampaikan pernyataan dalam bahasa dengan arti dalam Bahasa Indonesia; “Wartawan – wartawan itu wartawan Taik, termasuk anggota DPRK, betul – betul tidak menggunakan mata kepala, proyek yang satu itukan yang sedang di kerjakan aleng amabaan menuju miteum, memang ruasnya simpang batu ragi, luar biasa manusianya, saya harapkan kepada semua anggota group SAS jangan tenang – tenang saja. Bicaralah, kalau begitu di injak- injak terus kita, kalian diam – diam saja, kalau cerita kalian setinggi Gunung Sibau” ujar EH dalam kutipan group SAS.
Ujaran kebencian yang dilakukan oleh oknum diduga Bupati Simeulue kepada Wartawan yang mulai tersiar dari mulut ke mulut melalui media sosial WhatsApp ini telah mematik tanggapan beragam dari sejumlah awak media di Simeulue dan luar Simeulue.
Wartawan Simeulue pasca beredarnya informasi unjaran kebencian terhadap wartawan – wartawan ini tak dapat dijumpai, beberapa sumber menyebut telah berangkat keluar daerah.
Beberapa Wartawan di Simeulue melalui media menghimbau kepada Bupati Simeulue agar memberikan tanggapan apakah benar hal itu atau tidak. Sumber informasi di peroleh dari seorang anggota group WhatsApp Keluarga Besar SAS yang layak dipercaya. ( Bung Madi )
Komentar