Berita sidikkasus.co.id
SUMENEP – Sejumlah oknum Guru Sekolah dasar negeri (SDN) Jukong-Jukong II, kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep, di sinyalir kerap absen dari kewajibannya selaku tenaga Pendidik dan tidak sesuai janji yang diucapkan tatkala disumpah.
Hal ini diakui beberapa siswa saat ditemui tim media sidikkasus.co.id (16/11/2021), mengatakan guru mereka sering tidak mengajar bahkan sampai berminggu-minggu dan berbulan-bulan lamanya bahkan lucunya kepala sekolahnya hampir setahun tidak pernah datang ke sekolah dan lebih memprihatinkan sebagian murid memakai baju seadanya (tidak memakai baju seragam sekolah) dan tidak memakai sepatu.
“Hanya ada seorang guru yang rajin masuk pak, dan kepala sekolah sudah hampir setahun tidak masuk.
Ditanya kenapa tidak pakai sepatu,
Saya tidak punya sepatu pak, ” kata seorang siswa berinisial A, saat ditanya di belakang gedung sekolah.
Hal sama dilontarkan oleh seorang wali murid yang setiap hari datang ke sekolah dengan tujuan menghantar anaknya yang belajar di sekolah tersebut.
“Saya punya anak sekolah di sini pak dan setiap hari saya menghantar anak.
Sepengetahuan saya selama saya tiap hari ke sekolah, saya tidak pernah melihat bapak kepala sekolah datang dan hampir setahun sudah, guru yang lain pun jarang masuk hanya ada beberapa guru yang aktif,” ujarnya
Menurut informasi yang dihimpun media ini, beberapa oknum guru PNS diduga justru sengaja tidak masuk mengajar dan tetap terima gaji.
Salah seorang oknum guru p3k yang mengajar lebih kurang tujuh bulan di SDN Jukong-Jukong II, dan tidak pernah melihat seorang oknum guru PNS yang datang mengajar.
“Saya mulai mengajar di sekolah ini dari bulan februari 2021 dan ada seorang oknum guru PNS yang terdaftar mengajar di sekolah ini tapi semenjak saya mulai kerja disini saya tidak pernah melihat beliau masuk sekolah,” katanya kepada tim media ini (16/11/2021).
Anehnya ketika tim media ini menanyakan berapa jumlah anak murid di sekolah SDN Jukong-Jukong II, tidak ada satupun guru pengajar di sekolah tersebut yang tau jumlah muridnya.
“Kami tidak tau berapa jumlah murid disini pak… Sebab kami hanya masuk dan mengajar di sekolah ini dan semua data murid ada di lemari yang terkunci,” imbuhnya.
Setelah di konfirmasi oleh tim media ini, kepala sekolah SDN Jukong-Jukong II berkata lain, bahkan menjawab dengan nada ancaman.
“Kalau mau cara baik, sampean ketemu saya dan kalau mau cara jelek, silahkan naikkan beritanya,” kata kepala sekolah SDN Jukong-Jukong II melalui telpon selular.
(Maman)
Komentar