OKNUM KEPALA DUSUN TAGIH UTANG HINGGA GEDOR PINTU RUMAH WARGA

 

Berita Sidikkasus.co.id

Banyuwangi-Diduga gara-gara utang piutang, DD seorang oknum kepala dusun didesa Kebondalem kecamatan Bangorejo ngamuk dan menggedor pintu rumah MS warganya sendiri pada hari Rabu sore (22/4/2020).

Menurut FK anak kandung MS kepada awak media menuturkan jika kejadian itu berawal dari adanya urusan utang piutang beras antara SYT istri MS dengan TN ibu DD, yang belum bisa membayar karena faktor terpuruknya ekonomi keluarganya dampak dari serangan wabah virus Corona saat ini.

“Sebenarnya ibu sama bapak saya sudah ngomong baik-baik kepada ibunya pak DD tapi gak tau kenapa kok tadi sore pak DD datang kerumah dan marah-marah kepada orangtua saya sampai menggedor pintu belakang rumah sebelum dia pergi mas”, tutur FK yang diamini AG adiknya.

Saat DD dikonfirmasi melalui saluran ponselnya terkait tindakannya itu tidak banyak memberikan jawaban.

“Kita ketemu saja dimana mas, biar sekalian klarifikasi”, ujar DD singkat.

Ditempat terpisah, Sujiyono selaku pentolan LSM LP-RI yang merupakan pemegang surat kuasa pendampingan dari kedua orangtua FK mengaku prihatin dengan sikap yang ditunjukkan DD.

Karena masih menurut Sujiyono, sebagai seorang pamong semestinya lebih bisa bersikap profesional dengan mengedepankan cara-cara yang lebih beretika dibanding dengan melakukan tindakan berdasarkan emosi seperti itu.

“Melalui lembaga saya akan segera mengambil sikap, yang bersangkutan harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah dia lakukan terhadap warganya sendiri yang seharusnya malah dia ayomi dan dilindungi sebagai sosok seorang kepala dusun yang notabene adalah bapak dari seluruh warga diwilayahnya”, papar Sujiyono dengan tegasnya.

“Dan yang sangat disayangkan, saat ini sesuai instruksi presiden Jokowi, perbankan serta perusahaan jasa keuangan lainnya saja diwanti-wanti untuk bisa memberikan toleransi atas keterlambatan pembayaran hutang para krediturnya, ini malah ada kepala dusun yang berlaku bak debt kolektor”,pungkasnya dengan nada geram.

(KT)

Komentar