Namanya Dicatut dalam KUBE, Sejumlah Warga Terancam Dilempar dari Data BLT

Berita,Sidikkasus.co.id

Taliabu – Minggu, 03/05/2020. Seorang warga desa Sahu yakni Rahmat, alias La Maa merasa geram atas ulah oknum pendamping Kelompok Usaha Bersama (KUBE) desa Sahu, kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Pulau Taliabu Maluku Utara.

Pasalnya, selama ini dia tidak menyadari bahwa namanya terdaftar sebagai penerima Paket Bantuan dari Kementerian Sosial yang disalurkan melalui dinsos Pulau Taliabu tersebut.

Hal itu diketahuinya sejak adanya pendataan calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah desa dan tim gugus tugas Pencegahan Covid 19 desa sahu ketika namanya sudah didata sebelumnya.

“setelah beberapa hari didata, saya diberi tau sama aparat desa bahwa nama saya masih dipertimbangkan sebagai penerima BLT karena terdaftar dalam penerima bantuan sosial berupa KUBE” kata Rahmat meniru ungkapan Aparat Desa kepada media ini pada sabtu 2 mei pukul 21.00 malam tadi.

Padahal, Sepanjang pengetahuannya, dirinya belum sekalipun menerima manfaat dari adanya program yang disalurkan oleh Dinas Sosial Pulau Taliabu khususnya Item bantuan yang disebut Kube tersebut, dimana namanya tercatut didalamnya. “saya baru tahu nama saya terdaftar dibantuan itu (KUBE) karena saya belum pernah dapat, bentuknya saja saya tidak tau kaya gimana gitu” kesalnya.

Untuk Memastikan kabar tersebut dirinya tak tanggung tanggung menyambangi pihak pendamping yang diduga menyelipkan namanya didaftar tersebut. Alhasil, dari daftar yang ada, ditemukan dirinya tertera sebagai anggota Penerima Kube disalah satu Kelompok yang kini sedang beroperasi.

“saya sudah ketemu pendampingnya yang sebelumnya karena saya dengar sudah diganti, tapi dia masih pegang data itu, ternyata ada nama saya dikelompok yang namanya (Mari Membangun) yang diketuai Adnan pada TA. 2019 kemarin” terang Rahmat

Selain Rahmat, ada 3 nama lagi yang tercatut dalam daftar Penerima Bantuan Kube yang juga akan dipertimbangkan oleh Tim Gugus Covid, sebagaimana yang disampaikan oleh Pemerintah Desa Sahu atau Pengendali Tim Covid 19 yakni Drs. La Mesran Us pada tempat berbeda.

Ketika ditemui sidik kasus, Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan itu membeberkan bahwa nama nama yang bersangkutan diidentifikasi setelah adanya penyandingan data antara calon penerima BLT dengan Daftar Penerima Manfaat PKH dan sejumlah bantuan sosial Lainnya yang menjadi prasyarat penyaluran Bantuan Langsung Tunai itu.

“setelah kita kroscek, ada beberapa nama yang masuk didaftar Penerima bantuan sosial berupa Kelompok Usaha Bersama atau KUBE, sehingga kita pertimbangkan kembali, karena sekalipun kita masukkan masih ada tahapan verifikasi lagi di DPMD, tapi kita akan upayakan beberapa nama yang terdaftar apalagi menurut pendamping kube tidak semua nama terinput kepusat ” tandasnya.

Kepala Dinas DPMD yakni Mansu Mudo yang pernah ditemui media ini sebelumnya dalam dirilis pada jumat, 1 mei kemarin juga menjelaskan bahwa untuk memastikan penerima yang layak agar tepat sasaran pihaknya akan melakukan tahapan verifikasi terhadap data yang diserahkan oleh masing masing Tim Desa. Hal demikian dilakukannya agar penerima BLT Dana Desa tidak berbenturan dengan Penerima Bantuan Sosial dari Kemensos.

“Yang masuk dalam daftar penerima PKH, BPNT serta Bansos lainnya yang diterima maupun akan diterima itu mereka tidak lagi dapat BLT, terlepas dari beberapa persyaratan lainnya, jadi kalau ada data yang masuk akan dilakukan verifikasi kembali, kalau ada nama yang terdaftar menjadi penerima PKH, BPNT dan Bansos lainnya, itu akan dihapus.” ujar Mansu yang dilansir dari laman online Sidikkasus.co.id dengan judul “mansu mudo tegaskan kades jangan mainkan BLT jadi paket sembako” (Deni)

Komentar