Menyambut Syuroan, Warga Dusun Nyamil Sidomulyo Gelar Syukuran Bersama Menjaga Kearifan Lokal Punden Mbah Putri

Berita – SidikKasus.co.id

BLITAR – Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tradisi-tradisi budaya yang kaya dan beragam selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan. Salah satu tradisi yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini adalah tradisi Suroan Punden Mbah Putri yang diselenggarakan Dusun Nyamil Sidomulyo, Desa Ngeni Wonotirto Kabupaten Blitar. Tradisi ini merupakan syukuran yang dilakukan warga dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru 1 Syura ( 1 Muharram) sekaligus melestarikan kearifan lokal.

Tradisi Suroan warga Dusun Nyamil Sidomulyo ditandai dengan acara syukuran dan kirim doa bagi para leluhur yang berlangsung pada Selasa, 18 Juli 2023.

Dalam acara tersebut, para warga tampak guyub rukun kompak bekerja bakti sekaligus memanjatkan doa syukur bersama di lokasi Punden Mbah Putri yang dipercaya merupakan situs peninggalan leluhur warga Dusun Nyamil Sidomulyo selaku pembuka kawasan pemukiman tersebut. Selain dihadiri oleh perwakilan warga dan Desa, juga nampak beberapa anggota TNI yang hadir selaku perwakilan dari Perkebunan Gunung Nyamil yang berada di Dusun Nyamil Sidomulyo sebagai bentuk dukungan melestarikan tradisi warga sekaligus memanjatkan doa bersama dengan para tokoh masyarakat.

Menurut Jianto (52) selaku salah satu tokoh masyarakat Nyamil Sidomulyo, Punden Mbah Putri adalah situs peninggalan leluhur yang dahulu berbentuk arca perempuan yang kini telah hilang dan hanya tersisa punden nya saja untuk dijadikan tempat ‘nyadran’ oleh masyarakat.

Menurut legenda yang beredar di kalangan masyarakat Nyamil, arca Mbah Putri konon merupakan perwujudan asli dari penampakan wanita cantik yang tengah menari di tengah hutan Nyamil ketika tengah dimulai ‘mbabad desa’ alias pembukaan pemukiman oleh Raden Sunda, Raden Mantilan dan Raden Wongsokromo yang merupakan leluhur warga Nyamil Sidomulyo. Penampakan wanita cantik yang kemudian ternyata hanya berupa sebuah patung ketika didekati tersebut membuat salah satu pengikut beliau kecewa lantas membacok arca Mbah Putri dengan kampak dan mengenai bagian wajah arca tersebut. Arca Mbah Putri yang asli kini telah hilang, namun beberapa benda peninggalan sejarah seperti lesung dan makam para leluhur yang berada di lokasi tersebut menjadikannya situs sejarah yang dilestarikan oleh warga Nyamil Sidomulyo melalui tradisi Suroan setiap tahunnya.

Melalui tradisi Suroan Punden Mbah Putri warga Nyamil Sidomulyo tidak hanya sekedar perayaan, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat setempat. Melalui tradisi Nyadran dan Nyekar Punden Mbah Putri ini, warga Nyamil Sidomulyo mengucap syukur sekaligus menghormati para leluhur, serta mengucapkan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT bagi warga Nyamil Sidomulyo. [S J ]

Komentar