Berita sidikkasus.co.id
Press Advisory
BANYUWANGI – Pesanggaran, 25 Januari 2020 – PT Bumi Suksesindo (BSI) menjalankan kegiatan operasionalnya di Tumpang Pitu Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran atau disebut
Operasi Tujuh Bukit (OTB) melibatkan tidak kurang dari 2.486 orang. Dari jumlah tersebut,
46,5 persennya atau 1.156 orang adalah karyawan PT BSI, sementara sebanyak 1.330 orang sisanya merupakan karyawan perusahaan kontraktor.
Komposisi jumlah karyawan berdasarkan asal daerah adalah 1.617 orang (65,05%) berasal
dari wilayah Banyuwangi, 227 orang (9,13%) berasal dari wilayah Jawa Timur selain Banyuwangi, 623 orang (25,06%) berasal dari wilayah Indonesia di luar Jawa Timur, dan 19
orang (0,76%) adalah ekspatriat.
“Warga lokal Banyuwangi yang terlibat di Operasi Tujuh Bukit sebanyak 1.617 atau 65% lebih
dari total karyawan yang kami miliki,” terang Senior Manager External Affairs PT BSI, Sudarmono.
Karyawan-karyawan tersebut menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidang kerja
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Secara umum, bidang kerja di PT BSI terbagi menjadi
dua: teknis (operations) dan non-teknis (support).
Kegiatan Operasi Penambangan
Kegiatan operasi penambangan PT BSI, secara umum, terbagi menjadi empat kegiatan:
pengambilan material batuan mineral (ore), pengangkutan ore menuju tempat pemrosesan
(Ore Processing Plan/OPP), penumpukan dan penyiraman ore di area pelindihan (heap-leach
pad), dan pengolahan mineral menjadi batangan (bullion). “Produk akhir kita adalah bullion. Ia masih campuran. Untuk pemurniannya dilakukan di Antam,” terang Sudarmono.
Khusus untuk pengambilan mineral dari dalam ore, OTB menerapkan teknologi pelindihan atau heapleaching. Dalam pelaksanaannya, ore yang telah diremukkan di OPP ditumpuk di
heap-leach pad kemudian disiram dengan cairan reagent mengandung sianida.
Agar cairan reagent ini tidak mencemari tanah, area heap-leach pad dilapisi dengan tanah liat
(clay) dan HDPE (High Density Polyethylene) sebelum ore ditumpuk di atasnya. Sedangkan
material yang telah diserap kandungan mineralnya tidak dibuang ke laut, dibiarkan menumpuk
di area heap-leach pad.”Jadi, tidak ada tailing dari teknologi pelindihan ini,” imbuhnya.
Kegiatan non-Teknis dan Lingkungan
Selain kegiatan teknis di atas, kegiatan penambangan juga didukung dengan kegiatan non-
teknis, seperti perizinan, pengelolaan tenaga kerja, program sosial, kesehatan dan
keselamatan kerja dan rehabilitasi lingkungan.
Kegiatan teknis dan non-teknis ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling melengka.
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT BSI, sampai saat ini, telah berhasil
mencatatkan 18,8 juta jam kerja tanpa kehilangan jam kerja atau non-Lost Time Injury (LTI).
“Untuk menjadi perusahaan tambang yang baik, kegiatan teknis dan non-teknis harus dilakukan dengan baik juga. Kita tidak mungkin berani beroperasi apabila izin belum kita
miliki,” kata Sudarmono.
Kegiatan lingkungan juga terus dilakukan sejak kegiatan penambangan di OTB dimulai, tidak
menunggu setelah penambangan selesai. Kegiatan lingkungan meliputi pemantauan
lingkungan air, udara, dan tanah, pengelolaan sampah, persemaian, dan rehabilitasi lingkungan.
“Kegiatan rehabilitasi yang kami lakukan tidak menunggu tambang ini tutup. Hingga saat ini,
kami telah merehabilitasi lebih dari 40 hektar lahan di Tumpang Pitu,” kata Sudarmono. Yang tidak kalah penting adalah program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) atau yang biasa dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social Responsibility).
Program PPM terdiri dari delapan pokok program: bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan
riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga
komunitas dan infrastruktur.
Untuk program infrastruktur, selama 2019 PT BSI telah menyelesaikan pembangunan jalan
desa (102 km), rehabilitasi tempat ibadah (11 unit), normalisasi sungai (24 km), pembangunan
jembatan desa (5 buah), dan jogging track (600 m2) di lapangan Pancer.
Juga masih berlangsung program air bersih di Rowojambe, Pancer dan pembangunan jalan Pancer-Pulau
Merah sepanjang 3,85 km. (*)
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi:
T. Mufizar Mahmud
Communication Affairs Manager
PT Bumi Suksesindo
Hp. 08113182562
Email: mufizar.mahmud@bsibatu.com
Komentar