Masyarakat Intan Jaya Papua Kembali Memanas, Seribu Orang Mengungsi akibat Kekejaman OPM

Berita Sidikkasus.co.id

PAPUA, – Masyarakat Intan Jaya Papua Kembali Memanas, 1.000 Orang Mengungsi akibat Kekejaman OPM.

Situasi keamanan di sekitar Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, dilaporkan semakin memanas.

“Akibat eskalasi itu, masyarakat mengalami ketakutan disebabkan OPM sembarang tembak siapa saja yang mereka tidak suka,” kata Marthen lewat gawainya.

Ia menyebut, sekitar 1.000 warga yang terdiri dari tiga kampung memilih meninggalkan rumah masing-masing dan mencari perlindungan ke gereja atau Pastoran sebagai tempat yang dianggap aman.

“Meski pun tinggal di rumah masing-masing, mereka kesulitan makanan. Sebab jalur Dogabu (sebagai) akses ke kebun dikuasai oleh TPN-OPM,” ujarnya.

Marthen mengatakan jika para pengungsi di Paroki Santo Misael Bilogai sangat membutuhkan cadangan makanan. Ia juga meminta kepada pemerintah agar membuka akses jaringan telekomunikasi ke wilayah Intan Jaya. Sebab, komunikasi sangat sulit dilakukan sejak Senin (15/2/2021) kemarin.

Diketahui, Prada Ginanjar Arianda (22) anggota Yonif R 400/BR asal Satuan Yonif 406 Brigif 4 dibawah Kodam IV/Diponegoro, gugur ditembak anggota OPM di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Senin (15/2/2021) pagi, kemarin.

Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen TNI Suswatyo saat dihubungi dari Jayapura, Senin (15/2) sore, menjelaskan, Prada Ginanjar meninggal setelah mengalami luka tembak di bagian pinggang tembus perut. Korban meninggal di dalam heli saat proses evakuasi ke Timika.

Terpisah, Anggota Komisi I DPR RI, Fraksi Gerindra, Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas mendorong aparat keamanan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menghentikan aksi teror kelompok bersenjata di Intan Jaya atau OPM.

“Negara tidak boleh kalah dengan kelompok kriminal. Apalagi bukan hanya aparat penegak hukum yang menjadi korban, bahkan masyarakat serta perekonomian tak bisa berjalan baik di daerah tersebut,” ujar Mandenas secara tertulis, Senin (15/2/2021) malam.

“Harus duduk bersama antara TNI, Polri dan Pemerintah, untuk menyusun strategi agar teror ini tidak berkelanjutan. Kita harapkan tidak ada lagi masyarakat maupun aparat penegak hukum di sana jadi korban,” ujarnya ( red/Jek)

Komentar