Berita SidikKasus.co.id
MELAWI – Kecamatan Belimbing Hulu kabupaten Melawi kembali menjadi program BPDASHL Kapuas salah satunya didesa Nanga Tikan, kepala desa bersama masyarakat dan kelompok kerja menyambut baik, karena program RHL di kerjakan langsung oleh masyarakat dengan membentuk kelompok yang sudah di atur bersama Sama masyarakat sekitar hutan. Kamis (21/07/2022).
“Tono sebagai ketua kelompok tani hutan tikan hijau di lapangan menyampaikan pekerjaan sudah akan di mulai dari persiapan bibit -bibit yang akan di tanam antara lain jengkol dan petai karena cocok untuk nilai ekonomis di kemudian hari.
Luas lokasi RHL yang akan di kerjakan 100 ha(hektar) untuk tahun 2022,dan jumlah masyarakat kelompok kerja 80 sampai 100 orang,itu akan di mulai dari tahap awal pembibitan,penanaman dan perawatan,kamipun melaksanakan semua kegiatan sesuai prosedur dan ketentuan yang telah di tetapkan bersama dengan tujuan hasil yang maksimal”,ujar Tono.
Dalam kesempatan ini Kepala desa Nanga tikan Lenan,S.Kom
menyampaikan terima kasih atas pihak melalui BPDASHL KAPUAS yang turut mensukseskan program pemerintah pusat terkait RHL karena begitu pentingnya menjaga kelestarian hutan dan antisipasi kerusakan hutan dari penjarahan, perambahan, dan kebakaran hutan. berharap semua tanaman nantinya bisa tumbuh subur sehingga memberikan banyak manfaat bagi semua pihak terutama masyarakat kami sekitar hutan baik dari sisi ekonomi, ekologi, dan sosial.
“Dibutuhkan peran serta semua pihak dalam upaya menjaga kawasan hutan untuk membangun komitmen bersama dalam menanam, menjaga dan mengawal tanaman dan pemeliharaan kegiatan RHL yang telah dilaksanakan di tahun 2022 ini sehingga bisa berhasil sampai masa perawatan”,ungkapnya.
Dalam tanggapannya Kepala Desa Nanga Tikan,menyambut baik gerakan penanaman RHL.menurutnya kegiatan penanaman kembali,hutan agar menjadi lestari merupakan bentuk kepedulian Pemerintah kepada masyarakat di sekitar hutan.
“Ini merupakan program yang sangat berarti bagi kami dan masyarakat sekitar hutan. Semoga dikemudian hari hutan lestari dan masyarakat sejahtera tanpa merusak pohonnya, karena ada buah yang siap untuk dipanen dan menambah perekonomian sekitar hutan untuk generasi yang akan datang” pungkas Lenan.
Publish: (Sofyan.m).
Komentar