BANYUWANGI — JKN. Tepat pukul 07.30 wib di Dusun Pekarangan Rt 04/Rw 01 Desa Kelir Kecamatan Kalipuro Banyuwangi, untuk memperingati Tahun Baru Islam 1441 H, telah menggelar kegiatan acara santunan anak yatim khususnya di kalangan Dusun Pekarangan di adakan setiap setahun sekali.
Untuk menyingkat acara tersebut di perlukan kita sebagai masyarakat ini peduli sekali pada anak yatim dan orang fakir yang mana butuh bantuan atau pertolongan pada kita semua. Dengan rasa antosias masyarakat nampak menghadiri acara ini guna untuk membantu anak yatim perlu di perjuangkan agar kelak menjadi anak sholeh dan sholehah berguna bagi Bangsa serta Negara Republik Indonesia.
Secara simbolis pemberian bantuan pada anak yatim di iringi hati yang pilu dan terharu terasa tak kuasa, mereka adalah anak yang di tinggal ayah atau ibu, karena mereka belum siap di tinggal pergi selamanya, bahwa ini semua mengisyaratkan atau menyimpulkan ini semata – mata adalah tanggung jawab kita semua untuk peduli padanya, Minggu 22 September 2019.
Seperti yang di utarakan oleh ustadah Nurlaila dari Genteng dalam tausyiahnya,” ini adalah cobaan kita semua untuk tanggung jawab kita peduli untuk merawat walaupun kita hanya bisa bantu dalam materi, namun yang di harapkan mereka bentuk kasih sayangnya yang amat sangat buat mereka masih membutuhkan rasa impati yang dalam,” tuturnya kata Nurlaila.
“Masih di lanjut oleh Nurlaila, barang siapa yang merawat anak yatim dengan sebaik – baiknya niscaya orang tersebut insyaalloh sebagai balasannya yaitu Surganya Alloh SWT.”
Janganlah kita suka menyakiti apalagi menghinanya, suatu saat Alloh pasti akan murka, dan sebagai balasannya adalah Neraka Jahanam, naudubilah mindalik.
Sesuai waljamaah mengatakan, kata Rosululloh Nabi Muhammad SAW. membenarkan jika siapa yang peduli dengan tulus terhadap anak yatim, Alloh akan membalasnya di kemudian kelak yaitu Syurga dan apabila ada yang menghardik anak yatim akan di balas yaitu Neraka Jahanam.
Smoga masyarakat di sini tentunya mengerti apa arti anak yatim, yang di kandung maksud, yaitu kita tahu anak yatim sebenarnya mereka yang di tinggal orang tua laki, atau perempuan selamanya, kalau kita kaji yang lebih dalam bahwa kita jangan menyia – nyiakan, tapi kita peduli sekali terhadap anak yatim.
( edi / indahyani )
Komentar