Berita sidikkasus.co.id
Borong Matim – Masi tersisa 2,5 km pengerjaan ruas jalan Bealaing Mukun Mbazang, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), tiba tiba Kontraktor pelaksana PT Agogo Golden Group hilang tanpa ada kabar.
Paket pengerjaan lapisan agregat dan Hotmix yang nilai kontraknya 14 lebih miliyar bersumber dari dana APBD 1 anggaran tahun 2020 tersebut, masi tersisa 2,5 km dari panjang volume 10 km sesuai kontrak, yang belum tuntas pengerjaannya.
2,5 km yang tersisa belum tuntas pengerjaan lapisan Agregatnya, yakni dari kampung Munde Lando sampai Paling, Kecamatan Elar Selatan Matim NTT. Entah kenapa tak tau alasannya, tiba tiba kontraktor pelaksana PT Agogo Golden Group hilang tanpa kabar.
Dengan mangkrak alias tidak tuntasnya lapisan agregat di ruas jalan itu, membuat warga pengguna jalan sangat resah, karena merasa takut ketika hujan turun, maka secara otomatis ruas jalan itu terjadi lumpur dan licin akibat tanah bekas gusur yang dilakukan PT AGG berserak dibadan jalan.
“Pengakuan beberapa warga kepada Sidikkasus Selasa 20/11/2020 malam pukul 00:00 wita, di kediaman salah seorang tokoh masyarakat yang berinisial IP di Kampung Lando Desa Paanwaru Kecamatan Elar Selatan, mengatakan bahwa pengerjaan kontraktor pelaksana PT AGG ini, benar benar tidak dipercaya karena dinilai kontraktornya tidak bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaannya. ungkap warga penuh kesal.
Lanjut warga, PT AGG, sudah beberapa bulan lalu tinggalkan ruas jalan ini tanpa melakukan aktivitas apa apa lagi.Slain pekerja alat berat serta dum truk, pengangkut material semunya tidak ada di dilokasi ruas jalan ini. Semuanya pada hilang tak tau berada dimana, tiba tiba hilang begitu saja tanpa ada kabarnya..
Tambah warga, masi untung om.pak, saat inni belum turun hujan, coba kalau pas turun hujan, om pak bisa menyaksikan sendiri, itu pasti tidak bisa lewat, dan harus nginap di tengah ruas jalan. Apa lagi kondisi ruas jalan ini, medannya sangat berat selain tanjak juga terdapat tikungan mati, yang membuat para pengendara baik roda dua maupun roda empat pengguna jalan ada kesulitan untuk melintasi jalan. Dan apabila dipaksa, bisa berbahaya dijemput maut. aku Warga.
Kami warga yang berada di lokasi jalan ini, benar benar sangat kecewa dengan pengerjaan kontraktor PT AGG yang tidak kelar itu. Dan dinilai pekerjaan PT AGG hanya untuk menelan dana negara. Dan tidak memberikan kepuasan masyarakat, malah dapat merugikan warga masyarakat, karena bertambah hancurnya ruas jalan tersebut. pungkas warga.
“Kami warga mengharapkan kepada pihak pemerintah Matim, agar segera mengambil sikap tegas kepada kontraktor agar kontraktornya bertanggungjawab atas tidak tuntasnya pekerjaan ruas jalan ini. Dan ini demi kenyamannan warga setempat ataupun para pengguna jalan lainnya”. harap warga.
Hasil croscek Sidikkasus Rabu 21/11/2020 disepanjang 2,5 km ruas jalan yang tersisa belum dilapisi agregat tersebut, kondisinya memang parah. Dan kondisi sebelum turun huijan saja sudah seperti ini parahnya, apalagi kalau hujan, pasti lebih parah dan sangat berbahaya terhadap nyawa para pengguna jalan.
Hingga berita ini dinaikan Direktur PT AGG, yang disebut namanya, Rekta Mendrawa, belum berhasil di konfirmasi Sidikkasus, lantaran no seluler miliknya tak dapat dihubungi, sebab alamat kediaman Direktur PT AGG berada di Kabupaten Ende NTT… bersambung. (richyjones)
Komentar