Berita sidikkasus.co.id
KALBAR – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di KALIMANTAN BARAT,apa lagi di kebupaten Sintang seolah olah pertambangan mas Tampa izin itu tak ada undang undang nya, masih saja marak. Aktivitas penambangan illegal ini kontras terlihat dan masuk wilayah melalui desa marti guna, dalam kota Sintang dan jarak lokasi dari Mapolres Sintang cukup di tempuh dengan waktu 10 atau 15 menit ke titik tempat berlangsungnya kegiatan pertambangan emas tanpa ijin tersebut. Minggu, 05/04/2020.
Berdasarkan pantauan awak media korwel media sidik kasus Kalbar pada tgl 5/4/2020. Hari mingu puluhan set mesin tampak bebas beroperasi di atas tanah dengan menggunakan Lanting mesin Mobel seperti di gambar.
Anehnya, aparat setempat seperti tutup mata. Pasalnya lokasi aktivitas PETI tersebut tak jauh dari kantor jajaran Polres serta tak jauh juga ,dari bedara pesawat BELIAN AIRPOT SINTANG.
Padahal belum lama ini menurut keterangan warga setempat pernah di lakukan REZIA DAN PEMBAKARAN mesin mesin penambang tersebut oleh aparat, sepertinya hal itu tidak di indahkan oleh para penambang atau mungkin ada sesuatu. di balik beroperasinya, kembali para penambang peti tersebut, terang warga yang tak mau menyebutkan namanya ke pada kami awak media sidik kasus.co.id.
Selain mencemari lingkungan, sungai, aktivitas PETI ini juga sangat membuat bising warga dari suara suara mesin yang ada, Hal inilah yang dikeluhkan oleh warga di sekitaran tambang peti tersebut.masih keterangan warga setempat yg Engan di sebutkan namanya mengatakan kami orang yang mampu untuk membeli alat dan tak bisa kerja,hanya sekedar bisa menanggung asas akibat limbahnya saja,maka kami mohon kepada Kapolda Kalbar segera melakukan tintakan tegas jangan pilih kasih.
Salah seorang warga setempat yang enggan diberitakan identitasnya mengatakan bahwa PETI di daerah tersebut kembali beroperasi kurang lebih sudah beberapa tahun ini. Namun, lanjut dia, tak pernah ada penindakan dari aparat padahal kantor Mapolres tak jauh dari lokasi aktivitas PETI itu.
Sementara salah seorang warga lainnya yang juga enggan disebutkan namanya ini, turut mengeluhkan hal yang sama. Aktivitas PETI tersebut, lanjut dia, seolah-olah ada yang membekingi. Karena, kata dia, setiap ada aparat ke lokasi, aktivitas PETI pun berhenti. Namun selang beberapa hari, PETI kembali beroperasi.
“Warga pekerja PETI tersebut seperti ada kerjasama dengan oknum aparat penegak hukum yang ada. Menurut informasi yang saya dengar, mereka (pekerja PETI) ada bayar uang keamanan kepada oknum aparat, dengar-dengar dari pekerja peti, terang warga yang identitasnya kami tutupi .
Warga tersebut menyebut jika operasi PETI ini disampaikan ke Polsek maupun Polres Sintang akan percuma, sebab informasi tersebut akan bocor terlebih dulu. Untuk itu warga tersebut meminta untuk menginformasikan langsung ke Polda Kalbar ataupun Mabes Polri untuk melakukan penertiban diam-diam.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian mengenai aktivitas PETI tersebut. (KORWEL Kalbar .*( AHMAD REZALY.S)
Komentar