Berita Sidik Kasus
PALEMBANG- Persoalan lahan parkir di Kota Pempek (Palembang) tak kunjung dituntaskan. Warga mengaku tidak nyaman dengan banyaknya kendaraan terparkir dibawah Jembatan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera).
Para pengendara di sana, harus ekstra hati-hati saat akan berangkat keluar dari arah pasar 16 Ilir menuju Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Betapa tidak, Jalanan yang sempit dan pergunakan untuk memarkirkan kendaraan, kerap memicu terjadinya kemacetan.
“Dati pagi hingga sore hari, disini selalu ramai. Seperti lahan parkir milik pribadi. Petugas Dishub ada, tapi mobil travel dibiarkan memarkirkan kendaraan disembarang tempat,” kata Herman, Minggu, (11/10).
Kendaraan berlalu-lalang menjadi terhambat karena tidak adanya pengaturan lalu lintas. Ada banyak kendaraan roda dua yang melawan arus menuju ke pasar 16 Ilir. “Kenapa dibiarkan, seharusnya kendaraan diatur,” ujar Herman.
Hal sama turut diungkapkan, Gusti, pria 50 tahun ini kerap berbelanja di pasar 16 Ilir. “Saya menggunakan motor saja tidak bisa leluasa saat akan melintas di bawah Jembatan Ampera. Saya kerap bersenggolan dengan para pengendara lainnya,” bebernya.
Hingga laporan ini selesai ditulis, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pempek, Agus Rizal, ketika dikonfirmasi lewat telpon seluler, sama sekali tidak merespon permintaan konfirmasi dari wartawan.
JONI/YESI/MENA/YD
Komentar