Berita Sidikkasus.co.id
LABUHA – Kedua bidan Rumah sakit umum Daerah (RSUD) ibukota Labuha Kabupaten Halmahera Selatan (halsel) Provinsi Maluku Utara, yang di bantu salah satu pegawai negeri sipil (PNS) dinas Kesehatan halmahera selatan “Reskayanti Ikram” sehingga fh (14) dan bayinya dapat di selamatkan dari ancaman maut.
Pasien fh (14) yang mengalami gangguan jiwa dan bisu melahirkan di rumah sakit umum daerah (RSUD) yang di bantu kedua bidan dan satu orang pegawai negeri sipil (PNS) dinas kesehatan (halsel).
fh yang berusia empat belas (14) tahun Anak yatim piatu, hamil di luar nikah yang mengalami ganguan jiwa serta bisu adalah warga masyarakat Desa Raubadak Kecamatan bacan yang berdomisili sebentara di Desa Madopolo Timur Kecamatan obi utara (halsel). melahirkan normal di rumah sakit Umum daerah (RSUD) kota labuha kabupaten halmahera selatan (halsel) yang di bantu oleh kedua bidan tersebut, sehingga pasien fh (14) dan bayi dapat di lahirkan dengan selamat di RSUD. sabtu 21/11/2020 sekira pukul 03:00 Wit.
Reskayanti, saat di konfirmasi lewat telpon, ia membenarkan bahwa, sangat sulit untuk melahirkan ibu hamil yang baru berusia empat belas (14) tahun
Dan juga gangguan jiwa serta bisu.
Awalnya pasien di rencanaka di oprasi akhir bulan November tetapi tadi malam pasien di temukan kakaknya terbaring di dalam WC, rumah tunggu persalinan Dinas Kesehatan di Desa Marabose dekat RSUD.” ungkap dia
“kebutulan saya juga tinggal di situ jadi sekitar jam 3 subuh (mendekati siang) saya di panggil oleh salah satu Anggota LSM JPKP katanya pasien atas nama fh itu mau melahirkan jadi saat di cek bayinya sudah di pintu tetapi saya kesulitan mengarahkan pasien karena pasiennya ganguan jiwa dan bisu sehingga saya sendiri ke rumah sakit panggil Ambulanc agar pasiennya segera di bawah ke rumah sakit.
lanjut dia, setelah di rumah sakit karena ruang kebidannya full jadi kedua bidan bergerak dengan cepat untuk membantu pasien sehingga saya bersama kedua bidan berusaha mengarahkan pasien untuk tarik napas lalu lepas pelan-pelan tapi pasien tidak mau turuti bahkan kita di tendang oleh pasien tetapi karena saya liat kedua ibu bidan terus berusaha keras dan saya merayu pasien dengan uang dua ribu rupiah baru pasien diam dan saya dengan salah satu keluarga pasien ikut
dorong, setelah beberapa menit kemudian ibu dan bayi laki-laki (pria) dapat di selamatkan.” terangnya.
Selain itu, Asmiati warga Desa Raubadak sebagai saudaranya berterima kasih banyak kepada ibu bidan dan ibu Reskayanti yang sudah berusaha keras untuk membantu saudara saya dan anaknya sehingga keduanya dapat di selamatkan. penulis.(Sukandi)
Komentar