Berita Sidik kasus
Situbondo Jawa Timur – Lembaga Peduli Lingkungan Hidup (LPLH) menyikapi permasalahan sampah plastik, kain, karet diberbagai negara-negara maju dan indonesia khususnya di area maritim sepanjang pantai utara mulai kecamatan banyuputih sampai kecamatan banyuglugur banyak sampah plastik yang menumpuk sulit terurai disepanjang pantai wilayah kabupaten situbondo, Sabtu (18/4/2020).
Sampah-sampah dari berbagai jenis berbahan dasar plastik, kain, karet adalah masalah serius diberbagai penjuru dunia karena sulitnya terurai oleh alam sedangkan produksi dari berbagai pabrik-pabrik manca negara selalu meningkatkan produksinya bukan mengurangi dikarenakan kebutuhan konsumen diberbagai manca negara termasuk indonesia pengkonsumen berbahan dasar plastik, kain, karet.
Adapun sampah plastik, kain, karet yang berada disepanjang pantai utara kabupaten situbondo yang mencakup area maritim dari kecamatan banyuputih sampai kecamatan banyuglugur bukanlah suatu hal yang mudah mengatasinya, diperlukan banyak tangan yang harus turun ikut andil mengatasinya diantaranya pihak pemerintah Kabupaten Situbondo dalam hal ini DLH, kecamatan, desa dan Lembaga-lembaga, ormas-ormas, pelestari lingkungan hidup, pecinta alam, serta masyarakat setempat.
Ilham Fahruzi selaku Ketua Umum LPLH di Situbondo menyampaikan, “Masalah sampah tidak bisa hanya menitik beratkan beban masalah tersebut hanya ke pemerintah, perlunya kolaborasi kerjasama dari berbagai elemen masyarakat saling bahu membahu bergotong royong menjaga, melindungi, melestarikan lingkungan hidup disekitarnya, minimal mencegah orang-orang yang buang sampah plastik, kain, karet sembarangan ke aliran sungai, bahu jalan, dlsb dengan pihak pemerintah, contoh kami LPLH sebagai pelopor pelestari lingkungan hidup yang membersihkan maka pihak DLH Situbondo yang mengangkut sampah-sampah dengan dumtrucknya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).” Terangnya.
Ilham Fahruzi menambahkan dengan mengatakan, “Kita boleh kritis tapi berilah contoh dulu ke masyarakat jangan hanya berucap tanpa mempunyai program langkah nyata, masyarakat butuh imam atau pemimpin atau pelopor bukan orasi-orasi yang tanpa suatu pergerakan nyata, kalau kita berbuat nyata tentunya pihak pemerintah mendukung program nyata kita.” Imbuhnya
(Amin)
Komentar