Lomba Seni Tari Tingkat Antar Desa Sekecamatan Kabat Banyuwangi

BANYUWANGI — JKN.

Mahasiswa Fakultas Unair Banyuwangi, dalam rangka KKN BBM Arwada yang ke 60 tahun mengadakan pagelaran Lomba Seni Tari antar 14 Desa Sekecamatan Kabupaten Banyuwangi, dapat di laksanakan di kantor Camat Kabat pukul 18.00 wib, hingga acara tersebut berlangsung sampai selesai pukul 21.00 wib, Sabtu 27 Juli 2019.

Dengan acara kegiatan Lomba Seni Tari tersebut, di hadiri oleh jajaran Forpimda, Forpimdes Camat, Mahasiswa dan para tokoh masyarakat untuk menyaksikan pagelaran Lomba Seni Tari antar Desa Sekecamatan Banyuwangi, hingga sampai selesai pukul 21.00 wib.

Sebelum menginjak acara Lomba Seni Tari ini di mulai, terlebih awalnya pagi sekitar pukul 06.00 wib di adakan BAZAR yang di ikuti ontime – ontime dari berbagai unsur 14 Desa yaitu : Desa Dadapan, Desa Kalirejo, Desa Pendarungan, Desa Kedayunan, Desa Kabat, Desa Pondok Nongko, Desa Sukojati, Desa Macan Putih, Desa Benelan Lor, Desa Bunder, Desa Gombolirang, Desa Tambong, Desa Pakistaji dan Desa Labanasem yang terdaftar untuk mengikuti Lomba Kesenian Tari Daerah.

Dari Lomba Seni Tari akhirnya yang mendapat juara 1 ternyata di menangkan oleh Desa Dadapan, karena Seni Tari yang baru saja di tampilkan bisa menunjukan kepada dewan juri dengan menilai secara profesional.

Menurut himbauan dari Panitia Torikal Islami dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Muhammad Renaldi menyampaikan, bahwa kami ini
peserta KKN BBM di Kabat terbagi menjadi 14 Desa jadi untuk pagelaran ini kita mau mengakat setiap Desa atau Lurah untuk menampilakan seni atau opotensi yang ada di Desanya masing – masing, ” tutur seraya sambil kata senyum.

Jadi bukan pegelaran dari sini saja, kita juga stard mulai dari pagi adakan kegiatan BAZAR yang di hadiri ontime – ontim dari berbagai 14 Desa Sekecamatan Kabat Banyuwangi.

Maksud dan tujuan untuk itu adalah, kita memberikan suatu kenangan terhadap Desa Kabat untuk mencari bakat dan prestasi di kalangan umum agar di Desa tersebut biar di pandang lebih maju. Dan untuk yang kedua kita memberi wadah kepada mereka yang istilahnya mungkin mempunyai potensi – potensi yang punya kreatif yang elegan.

“Maka dari itu kesimpulannya adalah, di sini saya ingin memaparkan atau memberikan masukan materi kepada mereka untuk supaya di latih tampil di muka umum menjadi lebih percaya diri,” pintanya.

Untuk harapan kedepannya smoga beberapa Desa tersebut nantinya bisa punya potensi, kreatif dan kreasi yang populeritas bisa di tingkatkan lagi, tentunya mereka biar bisa mandiri, hingga menyeluruh dari Desa – Desa lebih di berending lagi.

(Indahyani/Edi)

Komentar